Bab.19 Perjodohan

2036 Words

"Ma …" "Hm …" Rianti hanya bergumam menyahut panggilan anak perempuan semata wayangnya. Perhatiannya terus tertuju pada sederetan tanaman hias yang berada di teras belakang rumahnya. "Sebenarnya kenapa papa sangat membenci almarhum Om Faiz? Apa sejak dulu mereka memang tidak pernah akur?" Pertanyaan Sifa sukses mengalihkan perhatian Rianti dari tanaman hias kesayangannya itu. Raut wajahnya yang tiba-tiba berubah mendung, justru semakin memancing rasa penasaran Sifa. "Kenapa kamu bertanya lagi tentang ini? Kakekmu tidak akan senang kalau sampai mendengarnya. Buang jauh rasa penasaranmu yang menyangkut hal apapun tentang dia!" jelas Rianti. Sifa menyandarkan punggung lelahnya, tadi dari rumah sakit dia pulang bersama Rendra ke rumah mamanya. Meski enggan menginjakkan kakinya di tempat

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD