Bulan Madu Kedua

1253 Words

Lamunanku akan masa lalu dibuyarkan dengan bunyi poncelku yang ku letakan diatas nakas. Aku pun sudah mengetahui kalau yang menghubungiku pasti mama, karena aku lupa memberitahu mereka kalau kami akan menghabiskan waktu berdua di Villa keluarga yang berada di puncak Bogor. “ Assalamualaikum, ma,” sapaku pelan, karena aku takun membangunkan bidadari cantik yang tertidur pulas dipelukanku. “ Waalaikum salam, Kalian lagi dimana, kok belum pulang? Mama khawatir sekali, takut terjadi apa – apa sama kalian berdua,” “ Kami lagi Di Puncak, ma. Aku sengaja tidak pulang, karena ingin menghabiskan malam berdua di suatu tempat yang sunyi. Apa Saffa rewel, ma?” tanyaku. “ Oh…Saffa gak rewel, kok. Sekarang, menantu mama mana? Mama mau bicara?” “ Anin lagi tidur pulas, ma. Aku gak tega membangunkan

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD