Enampuluhsatu

1133 Words

Dhifa dan Hanif berada di halaman belakang rumah Dhifa. Calon pengantin yang akan menikah dua hari lagi itu tampak berbincang santai sambil duduk di kursi rotan menikmati pemandangan bunga-bunga dan kelinci peliharaan Nizam. Beruntung tak ada anak kakaknya yang merecoki karena mereka semua diangkut nenek buyut mereka ke rumahnya. Suasana rumah masih tenang karena keluarga Hadiwijaya lainnya baru akan datang esok hari, lebih tepatnya satu hari sebelum hari H. "Kamu baik-baik saja?" Hanif kembali memastikan jika calon istrinya dalam kondisi fit. Ia tak ingin terjadi sesuatu kepada Dhifa apalagi gadis yang duduk di sampingnya itu baru mengalami hal buruk tadi malam. "Aku baik-baik saja. Bang Hanif tak perlu khawatir."Dhifa menjawab jujur. Walaupun masih trauma namun ia harus bangkit demi m

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD