Tigapuluhsatu

1110 Words

Dhifa dan Ana tengah berada di sebuah cafe yang terletak di sebuah pusat perbelanjaan. Ia tersenyum lebar melihat pemandangan dari jauh. "Kok kamu senyum-senyum sih?" Ana menatap sahabatnya heran. "Itu Nayla " Dhifa menunjuk ke arah pojok cafe. Di sana sahabatnya tengah duduk berduaan. "Oh, Nayla anak keperawatan itu ya." Ana sudah kenal dengan Nayla. Dhifa mengangguk. "Benar." "Dia sama cowoknya ya?" Ana bertanya. Pandangannya tak henti menyelidik. Duo sejoli itu sepertinya tengah asik bersenda gurau. "Cowoknya itu adik aku."Dhifa memberi tahu identitas pemuda gendut yang tengah asyik bercanda tawa dengan Nayla. Mereka terlihat bahagia dan asyik berduaan hingga tak menyadari keberadaan Dhifa dan Ana. Mereka tak peduli dengan kehadiran para pengunjung lainnya. Nayla dan Nizam te

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD