3. Challenge Accepted

2330 Words
  Malam ini, setelah selesai meeting dengan tim produksi Cooking Master untuk membahas acara tersebut yang sebentar lagi proses produksi season selanjutnya tayang, Jendra tidak memilih langsung pulang ke rumah. Dia sedang tidak mood untuk berada sendirian di istananya itu, dan butuh seseorang untuk diajak bicara. Hubungannya dan Berlin pun sudah berakhir, sehingga Jendra tidak bisa mengajak perempuan itu untuk menghabiskan waktu dengannya. Setelah Jendra mengakhiri hubungan mereka secara tiba-tiba, jelas sekali bahwa perempuan itu akan sangat membencinya. Dan karena sekarang Jendra sedang sibuk dengan pekerjaannya, termasuk mempersiapkan diri untuk jadi juri di Cooking Master lagi, ia pun tidak punya waktu untuk mendekati perempuan lain. Untuk mencari perempuan yang bisa menemaninya untuk satu malam pun, Jendra juga tidak bisa. Sebab ia sudah diingatkan oleh manajernya untuk menghindari skandal dalam bentuk apapun karena musim terbaru Cooking Master yang akan tayang sebentar lagi. Karena itu, Jendra tidak bisa bersenang-senang dengan perempuan yang baru ditemuinya, karena bisa saja perempuan itu justru berakhir menjebaknya dan mengumumkan kabar tidak benar tentangnya. Tujuan Jendra malam ini pun akhirnya berakhir ke apartemen Nerissa Dilarai, sahabatnya sekaligus juga rekan kerjanya di Cooking Master. Di saat Jendra adalah juri di program acara itu, Nerissa merupakan pembawa acaranya. Namun mereka sudah jauh lebih lama mengenal daripada itu karena Nerissa adalah adik kelas yang akrab dengan Jendra sewaktu SMA. Dan sejak bekerja sama di Cooking Master pun, hubungan Jendra dan Nerissa jadi semakin akrab. Sangat akrab hingga Jendra tahu password kunci apartemennya Nerissa. Tanpa perlu mengabari perempuan itu sebelumnya, Jendra langsung saja datang ke apartemen Nerissa, dan masuk ke unit apartemennya begitu sudah sampai. Kehadiran Jendra yang tiba-tiba di apartemennya pun sukses membuat Nerissa berteriak kaget. "Gila ya lo?!" Seru Nerissa kesal. Perempuan itu baru saja hendak duduk di karpet berbulu yang ada di ruang tengah apartemennya ketika Jendra datang. Jendra tertawa-tawa saja melihat ekspresi kesal Nerissa. Ia pun berjalan mendekatinya dan melihat Nerissa yang kini tengah sibuk dengan ponselnya yang sudah terpasang di tripod mini di atas meja, sementara ada pula beberapa kotak kue di atas meja itu. "Lo tuh kurang-kurangin deh, Jen, muncul tiba-tiba kayak setan begitu. Sekali-sekali gue laporin ya lo ke sekuriti?!" Sungut Nerissa kesal. Tidak terima karena tadi dikejutkan oleh Jendra barusan. "Nggak usah lebay," balas Jendra. "Lagian, udah tau gue sering dateng tiba-tiba, masih aja nggak terbiasa." Jendra sudah duduk di sofa ruang tengah Nerissa sekarang, persisnya di belakang perempuan itu yang duduk di karpet. Ia pun melirik ke layar ponsel Nerissa, mendapati perempuan itu ternyata sedang bersiap-siap hendak live di i********:. "Lo ganggu banget, padahal gue baru mau live." "Yaudah, live aja kali? Malah kalau ada gue, yang nonton bisa makin banyak," ujar Jendra. "Duh, males." "Soalnya entar malah fokus ke gue semua ya?" Nerissa hanya memutar bola mata, lalu memilih mengabaikan Jendra dan sibuk dengan kotak-kotak kue yang ada di atas meja. "Mau endorse loh" Tanya Jendra lagi. "Enggak sih, gue tadi abis dari visit store Aiko's Cakery, terus dikasih kue banyak begini. Jadi, gue mau live aja sambil makan kue, sekalian promo tipis-tipis. Soalnya gue suka banget tau sama kue-kuenya Aiko's Cakery. Mana owner-nya super baik dan cantik lagi, jadi yaudah apa salahnya tuh gue promoin dikit di live," celoteh Nerissa panjang, membahas kue-kue yang ada di hadapannya. Jendra sendiri tidak terlihat tertarik. Ia sudah tahu dengan yang namanya Aiko's Cakery karena memang belakangan ini sering dibicarakan oleh orang-orang. Banyak influencer yang berteman dengan Jendra pun kerap di-endorse oleh Aiko's Cakery ini sehingga Jendra sering melihat promosinya berseliwaran. They often said, kuenya enak banget sampai bisa bikin yang makannya mau meninggal ke surga karena terlalu enak. Like what the f**k, bro? Jendra paling tidak suka dengan reaksi berlebihan begitu, padahal ia sendiri yakin kalau dari penampilannya ya kue-kue atau dessert box dari Aiko's Cakery itu rasanya standar. Tanpa memedulikan Jendra yang masih ada di belakangnya dan separuh tubuh laki-laki itu terlihat di layar ponselnya, Nerissa pun memulai siaran live-nya. Seperti yang dia katakan pada Jendra, live-nya sambil makan kue dari Aiko's Cakery. Nerissa pun menyapa para penggemar yang menonton live-nya dengan ramah, lalu bercerita kalau tadi ia melakukan visit store ke Aiko's Cakery. Ia juga dengan riang berkata betapa senangnya ia karena berkesempatan ke sana dan bertemu langsung dengan pemilik Aiko's Cakery. Sebab sejak dulu, Nerissa memang sudah menjadi penggemar kue-kue di sana. Lalu, Nerissa membacakan komentar dari salah seorang penggemarnya yang bertanya siapa orang yang di belakang Nerissa. Karena memang hanya separuh tubuh Jendra saja yang terlihat, sementara kepalanya tidak kelihatan. Nerissa pun mengarahkan kamera ponselnya pada Jendra. "Chef Jendra nih guys, biasa lah ngerecokin mulu kerjaannya!" Jendra hanya melambaikan tangan singkat ke layar ponsel Nerissa. Kemudian, Nerissa membacakan satu komentar dari penggemarnya lagi. "Chef Jendra cobain kue dari Aiko's Cakery juga dong!" Ia menoleh ke Jendra. "Mau nggak nih, Chef? Enak lohhh, gue aja suka banget." Well, dengan senang hati Jendra melakukannya. Ia memang belum pernah menyicipi kue dari toko tersebut, jadi apa salahnya? Sekalian membuktikan apakah memang tebakannya benar mengenai rasa kue itu yang menurutnya pasti akan sangat standar. Nerissa pun memberikan sesendok kue dari wadah dessert box yang dimakannya. Nerissa bilang, yang diberikannya pada Jendra itu klepon dessert box. Jendra menyuapkannya ke dalam mulut, lalu ekspresinya berubah jadi serius. Seperti ekspresinya ketika sedang menilai masakan kontestan di Cooking Master. "Jangan serius-serius amat," bisik Nerissa pada temannya itu. Tidak lama kemudian, Jendra menoleh ke kamera dan tertawa. Tertawa mengejek.            "Oh, jadi ini kue yang katanya viral banget itu sampe bikin orang yang makannya mau meninggal? Overated banget." Jendra benar-benar tidak pikir panjang lagi menyebutkan review jujur darinya tepat setelah ia menelan kue dalam mulutnya. Ia menggelengkan kepala, masih sambil tertawa. "Seriously guys...kue ini biasa aja. Cake-nya terlalu dry dan nggak fluffy sama sekali, cream-nya kemanisan dan teksturnya too thick. Terus katanya ini klepon cake? Tapi kok nggak ada rasa kleponnya sama sekali? Gimana bisa deh orang-orang pada mengelu-elukan kue ini sampai rela ngantri dan banyak yang buka jasa titip ke luar kota? That's crazy. Masih mending beli kue di bakery pinggir jalan yang udah jelas lebih enak."            Nerissa, betul-betul terkejut dan tidak habis pikir dengan komentar yang baru saja diberikan Jendra itu. Ia sudah melotot padanya, mengingatkan Jendra lewat tatapan mata bahwa sekarang mereka sedang live di i********:! Bukannya sedang menghadiri acara Cooking Master. Namun, Jendra mengabaikannya saja, tidak peduli sama sekali dengan Nerissa yang sudah panik karena review pedas Jendra.            Sementara itu, sudah banyak komentar yang bermunculan mengenai review singkat Jendra itu.            Yaelahh Chef, ganas amatttt.            Kebiasaan deh Chef Jendra, apa-apa dikomentarin kayak semua orang ikut Cooking Master aja wkakaka.            Gue liat-liat Chef Jendra tuh selalu kasih komen buruk ke jualan orang duhh kasian mbak yang bikin kuenyaaa.            Setuju Chef!            Kuenya emang nggak enak tapi mahalll hahaha.            Waduh, Nerissa makin panik sendiri membaca komentar yang seolah terbagi menjadi dua kubu saat ini. Rasanya ia ingin langsung mengakhiri live i********: tersebut, namun ia juga merasa jika itu bukan pilihan yang tepat.            "Apa sih, Jen, orang kuenya enak-enak aja! Lebay deh lo." Nerissa mencoba mencairkan suasana dengan mengeluarkan mendapatnya. Nerissa tentu merasa tidak enak, karena dirinya yang sudah menawarkan kue itu pada Jendra. Jika sampai pemilik Aiko's Cakery tahu jika kuenya dihina-hina di i********: Nerissa, that wouldn't be good. "Mestinya lo cicip signature dish mereka yang dessert box cinnamon cheesecake. Beuh, itu enak banget! Makanya tadi udah gue abisin."            Jendra malah tertawa lagi mendengar pembelaan Nerissa.            "Halah, lo mah bilang gitu karena di-endorse," ujarnya tak kalah pedas. Nerissa sudah melotot, tapi Jendra tidak menghiraukannya. Ia justru menoleh ke depan kamera dan berujar, "Nih ya, base cake-nya tuh pasti sama, jadi mau jenis kue yang lain juga gue rasa sama aja. Kue-kue ini tuh terkenal karena kebetulan aja viral, soalnya mereka kreatif kan bikin varian yang belum pernah ada yang bikin. Oke sih, kreatif. Tapi dari segi rasa ya itu tadi, sorry to say, biasa aja. Gue rasa ini kue bisa terkenal karena modal aji mumpung sama marketing-nya bagus aja deh."            "Jendra!"            Nerissa menegur Jendra yang menurutnya sudah keterlaluan, tapi Jendra bodo amat dan lanjut lagi mengoceh.            "Coba ini owner-nya ikut Cooking Master, gue rasa nggak akan bisa bertahan. Karena kemampuan masaknya biasa aja dan kayak yang gue bilang, cuma aji mumpung."            Oke, enough. Jendra gila!            Nerissa menghentikan siaran live-nya dan langsung berdiri, kemudian berkacak pinggang di Jendra.            "Lo tuh nggak waras ya? Bisa-bisanya ngomong begitu di live i********: gue?! Kalau nanti owner Aiko's Cakery liat gimana? Gue di-endorse sama mereka, Jen! Udah dibayar sama mereka! Eh, kuenya malah lo roasting. Bajingannnn!"            Jendra mengedikkan bahu santai. "Bukan urusan gue," katanya. "Lagian, orang jualan makanan ya harus siap sama yang namanya kritikan."            "Tapi lo ngekritik nggak di tempatnya! Harusnya kritik sendiri di i********: lo lah. Mana lo udah ngomen kayak tuh orang ngikut kompetisi masak. Udah gilaaaa!"            Jendra mengabaikan Nerissa, benar-benar tidak peduli dengan semua keluhan Nerissa itu. Menurut Jendra, dirinya tidak salah. Ia memiliki hak untuk mengkritik dan tadi, Jendra hanya melakukan review secara jujur tanpa dikurangi atau pun dilebihkan. Memang itu pendapat Jendra mengenai kue yang dicicipinya.            Rasanya tidak seenak yang orang-orang bilang, bahkan jauh di bawah standar Jendra. Lalu, ia pun dengan santainya mengambil kotak kue di atas meja, kemudian beranjak dari duduknya. Tau kemana tujuan Jendra? Tempat sampah.            Nerissa sukses dibuat berteriak dan menganga ketika Jendra memasukkan kotak kue itu ke dalam tempat sampah.            "JENDRAAAA BRENGSEEEKKKKK!"            "Kenapa? Kan kuenya nggak enak."            Nerissa frustasi. Ia yakin sekali kalau Jendra akan bikin masalah karena komentar pedas dan tingkah lakunya yang sudah nggak ngotak kalau sudah berurusan dengan makanan yang menurutnya tidak enak.            Wajar jika seorang Gajendra Luki Paramartha dianggap sebagai chef gila dan super galak. Kenyataannya memang begitu! ***            Malam ini Rhea dibuat heran oleh ponselnya yang terus bergetar karena banyak notifikasi yang masuk. Setelah selesai dengan pekerjaannya untuk malam ini dan memiliki waktu santai, Rhea pun memeriksa ponselnya dan mendapati jika semua getaran notifikasi tadi berasal dari aplikasi i********:.            Rhea sempat mengernyit bingung, sama sekali tidak bisa menebak apa yang membuat i********:-nya ramai hari ini. Terlebih lagi, yang ramai tidak hanya i********: Aiko's Cakery, tapi juga i********: pribadinya. Ada banyak yang berkomentar, mengikutinya, dan menandainya pada sebuah unggahan di akun gosip. Yang paling banyak sih notifikasi dari orang-orang yang menandainya pada unggahan tersebut.            Penasaran, Rhea pun membuka unggahan itu yang ternyata merupakan potongan sebuah siaran i********: live dari Nerissa Dilarai. Tadi, Nerissa datang ke Aiko's Cakery untuk melangsungkan visit store sesuai kesepakatan endorsement mereka. Karena itu, Rhea tidak memiliki pikiran buruk sama sekali ketika ia membuka unggahan yang sedang ramai itu            Hanya saja, pada potongan siaran live itu ada orang lain lagi. Rhea mengenali jika laki-laki yang ada bersama Nerissa di live tersebut adalah Chef Jendra alias celebrity chef yang terkenal ganteng tapi galak di kompetisi memasak Cooking Master.            Rhea jadi deg-degan sendiri karena melihat Chef Jendra. Bukan karena terpesona, tapi lebih karena takut makanannya akan dinilai. Terlebih lagi sebelum videonya selesai loading, Rhea melihat chef itu memegang kotak kue dari tokonya.            "Seriously guys...kue ini biasa aja. Cake-nya terlalu dry dan nggak fluffy sama sekali, cream-nya kemanisan dan teksturnya too thick. Terus katanya ini klepon cake? Tapi kok nggak ada rasa kleponnya sama sekali? Gimana bisa deh orang-orang pada mengelu-elukan kue ini sampai rela ngantri dan banyak yang buka jasa titip ke luar kota? That's crazy. Masih mending beli kue di bakery pinggir jalan yang udah jelas lebih enak!"            Hah sial, mental Rhea rasanya langsung jatuh mendengar review jujur dari Chef Jendra. Awalnya, Rhea sama sekali tidak marah dan menerima kritikan itu dengan besar hati, meski dalam hati ia merasa geger abis dan rasanya lemas bukan main, karena mendapat review tidak menyenangkan dari seorang chef terkenal.            "Apa sih, Jen, orang kuenya enak-enak aja! Lebay deh lo. Mestinya lo cicip signature dish mereka yang dessert box cinnamon cheesecake. Beuh, itu enak banget! Makanya tadi udah gue abisin."            Rhea agak bersyukur karena Nerissa masih membelanya dan memberikan komentar yang baik. Tapi rasa syukur Rhea hanya sesaat. Mentalnya jatuh lagi karena omongan pedas Jendra selanjutnya.            "Halah, lo mah bilang gitu karena di-endorse. Nih ya, base cake-nya tuh pasti sama, jadi mau jenis kue yang lain juga gue rasa sama aja. Kue-kue ini tuh terkenal karena kebetulan aja viral, soalnya mereka kreatif kan bikin varian yang belum pernah ada yang bikin. Oke sih, kreatif. Tapi dari segi rasa ya itu tadi, sorry to say, biasa aja. Gue rasa ini kue bisa terkenal karena modal aji mumpung sama marketing-nya bagus aja deh. Coba ini owner-nya ikut Cooking Master, gue rasa nggak akan bisa bertahan. Karena kemampuan masaknya biasa aja dan kayak yang gue bilang, cuma aji mumpung."            Video berakhir usai Jendra mengatakan itu.            Selama beberapa saat setelah video itu selesai, Rhea terdiam dengan mulut menganga. Ada yang berkobar di dalam dadanya karena mendengar penuturan panjang Jendra yang terakhir. Rhea terima-terima saja dengan komentar Jendra mengenai kuenya. Mungkin memang Rhea harus memperbaiki resepnya agar bisa lebih baik lagi.            Tapi, Rhea tidak terima dengan beberapa perkataan Jendra yang membuatnya tersinggung bukan main. Modal aji mumpung, katanya. MODAL AJI MUMPUNG. Bah, Rhea mau marah. Tahu apa Jendra-Jendra ini tentang perjuangan Rhea mengembangkan Aiko's Cakery? Rhea sudah mempertaruhkan banyak hal dan bekerja sangat keras bahkan pernah tidak tidur dua hari demi menjalankan bisnisnya, dan bisa-bisanya orang itu bilang kalau kerja keras Rhea cuma modal aji mumpung?            What the actual f**k.            Siapa dia sampai bisa bicara begitu?            Kepala Rhea langsung pening karena menahan marah. Lebih kesal lagi waktu melihat banyak komentar yang mengadu dombanya dengan Jendra. Beberapa mendukung Rhea, tapi lebih banyak antek-antek yang mendukung Jendra sehingga Aiko's Cakery milik Rhea jadi dicap overated.            Rhea tidak mau membiarkan masalah ini berlarut-larut. Jangan sampai karena Jendra, semua kerja keras Rhea untuk Aiko's Cakery jadi hancur begitu saja.            Karena emosinya yang sedang menggebu-gebu setelah mendengar semua perkataan Jendra yang menurutnya penghinaan itu, Rhea pun membalas salah satu komentar dari netizen dan berharap semua orang melihat komentar itu.            net1234zen : ayooo mbak rhea, terima tantangan chef jendra untuk ikut cooking master! buktiin kalau mbak rhea jago masakkkk!            aretinarhea replied : okay, challenge accepted.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD