2. Aiko's Cakery

1904 Words
Di Jakarta, ada sebuah dessert bar yang baru buka, namanya Aiko's Cakery. Meski Aiko's Cakery baru dibuka hari ini, namun pengunjungnya sudah ramai sekali, bahkan yang datang sampai harus mengantri untuk bisa membeli sesuatu dari sana. Bukannya teknik marketing dengan pura-pura membayar orang untuk mengantri agar terlihat ramai, tapi yang mengantri memang sebanyak itu walapun Aiko's Cakery sendiri masih sangat baru. Aiko's Cakery bisa sangat ramai di grand opening-nya karena sebelum membuka offline store, Aiko's Cakery sudah terkenal secara online. Bahkan, i********: Aiko's Cakery juga sudah memiliki ratusan ribu pengikut dan berhasil menjual ratusan kue setiap harinya secara online. Cinammon cheesecake dessert box adalah signature menu yang ada di Aiko's Cakery. Karena cinammon cheesecake ini lah, Aiko's Cakery jadi viral di kalangan masyarakat, tidak hanya masyarakat jabodetabek, tapi juga masyarakat seluruh Indonesia. Bahkan, banyak orang-orang yang berasal dari luar kota membuka jasa titip menu di Aiko's Cakery. Dan peminatnya bisa dibilang sangat banyak. Semua orang penasaran dengan cinammon cheesecake dessert box yang memang jadi menu yang dijual di Aiko's Cakery. Mulanya, Aiko's Cakery hanya punya dua puluh pengikut saja ketika baru mulai berjualan. Yang menjadi pembelinya pun awalnya hanya teman-teman dari pemilik Aiko's Cakery saja. Lalu, dari dua puluh bertambah jadi seratus karena banyak pembeli yang melakukan repeat order akibar jatuh cinta dengan cinammon cheesecake yang rasanya begitu unik. Rasa manis dan gurih dari keju, bercampur dengan spice dari kayu manis menjadi perpaduan yang sempurna untuk memanjakan lidah. Kemudian, dari seratus pengikut, bertambah lagi jadi seribu. Untuk mencapai tahap ini, selain pembeli yang melakukan repeat order, serta melakukan promosi dari mulut ke mulut kepada kenalan atau orang-orang terdekat mereka, pemilik Aiko's Cakery juga mulai melakukan promosi untuk menaikkan nama bisnisnya. Setelah mendapat modal yang cukup, Aiko's Cakery memutuskan untuk mencoba teknik marketing zaman sekarang dengan cara melakukan endorse kepada beberapa influencer yang ada di media sosial. Dari i********:, hingga Twitter, dan t****k, semua dicoba, agar Aiko's Cakery semakin dikenal masyarakat. Tentunya modal yang digunakan tidak lah sedikit. Tapi, hasil yang didapat sungguh sebanding dengan modal yang dikeluarkan. Lewat promosi melalui endorsement, pengikut Aiko's Cakery naik secara pesat. Pelanggan pun tentu saja bertambah. Bahkan, pemilik Aiko's Cakery yang semula hanya bekerja membuat pesanan dibantu ibunya, jadi kewalahan dan akhirnya mencari pekerja yang bisa membantunya. Dari satu pekerja tambahan, lalu jadi tiga, lima, sepuluh, hingga lima belas, sejalan dengan pesanan pelanggan yang terus bertambah setiap harinya. Aiko's Cakery yang semula hanya menjual cinammon cheesecake pun akhirnya menambah menu lain. Ada berbagai rasa dessert box, brownies, choux, hingga menu-menu kekinian seperti croffle dengan topping yang sedang digandrungi masyarakat seperti lotus biscoff dan ovomaltine. Berkat cinammon cheesecake yang enak dan teknik marketing yang baik, Aiko's Cakery jadi begitu sukses hanya dalam kurun waktu setahun. Rasanya bangga sekali jika melihat perkembangan Aiko's Cakery yang semula hanya dijual kecil-kecilan secara online dan dibuat di rumah, kini sudah memiliki tokonya sendiri dengan dapur yang luas, bagus, serta puluhan pekerja yang memiliki tanggung jawab masing-masing baik itu urusan dapur, marketing, hingga keuangan. Rhea Aretina adalah orang di balik kesuksesan Aiko's Cakery. Dia lah yang merintis Aiko's Cakery dari nol dan memikirkan bagaimana membuat Aiko's Cakery berkembang hingga bisa memiliki banyak pembeli setia dan terkenal satu Indonesia. Berkat Aiko's Cakery, hidup Rhea jadi berubah. Semula, Rhea adalah mantan karyawan di Cielo Cafe yang harus kehilangan pekerjaannya karena kafe tersebut tiba-tiba tutup. Ia sempat mengalami kesulitan secara finansial karena tidak punya pekerjaan, sementara dirinya adalah tulang punggung keluarga dan harus menghidupi ibunya, serta Aiko, putrinya yang memiliki kebutuhan khusus karena mengidap ASD atau autism spectrum disorder. Dengan modal seadanya, Rhea membuka Aiko's Cakery berbekal dari ilmu membuat kue yang didapatnya ketika masih bekerja di Cielo Cafe. Ketika masih bekerja di sana, ia diajari langsung untuk membuat berbagai macam kue, termasuk cinammon cheesecake yang membuat hidupnya jauh lebih baik, dari Langit Dawana yang merupakan mantan bosnya dulu. Selamanya, Rhea akan merasa berterima kasih pada bosnya itu. Sayangnya, Langit Dawana sudah tidak bisa ditemukan dimana-mana. Pria itu menghilang bagai ditelan bumi, hingga mengucapkan terima kasih secara langsung pun Rhea tidak bisa. Sebagai bentuk rasa terima kasih yang bisa ia berikan kepada mantan bosnya itu, Rhea hanya bisa membeli bangunan yang dulunya Cielo Cafe, dan merubahnya menjadi Aiko's Cakery. Sehingga Rhea tidak akan lupa bahwa perjuangannya dimulai dari bangunan itu. Kini, hidup Rhea sudah berubah jadi lebih baik. Dulu, dia tinggal di sebuah rumah kontrakan kecil, tapi sekarang ia sudah bisa membeli rumah sendiri untuk ditinggali bersama ibu dan putrinya. Dulu kemana-mana Rhea harus berjalan kaki atau naik angkot, sekarang ia sudah punya mobil sendiri. Dulu, dirinya pekerja di sebuah kafe, sekarang ia punya Aiko's Cakery dan karyawan yang dia hidupi. Dulu, tidak banyak yang tahu dengan Rhea Aretina, tapi sekarang, setiap ada yang bertanya siapa Rhea Aretina, maka orang-orang akan menjawab, "Itu lohhh yang punya Aiko's Cakery, yang jual dessert-dessert enak mampus!" Hidup ini memang benar-benar seperti roda, selalu berputar, dan tidak akan melulu berhenti di satu titik. Nah, syukurnya, hidup Rhea juga begitu. Dan sekarang, titik kehidupannya sedang berada di bagian atas roda. *** "Kita hari ini sold out!" Rhea tersenyum senang ketika Intan, salah satu karyawannya mengumumkan itu kepada semua karyawan lain, juga Rhea yang sedang beres-beres di dapur. Apa yang disampaikan oleh Intan membuat semuanya berseru senang, termasuk Rhea. Karena hari ini adalah grand opening Aiko's Cakery, tentu saja mereka dibuat sangat sibuk. Pesanan datang dari dua sisi, yaitu yang memesan secara online, maupun yang datang secara langsung ke store Aiko's Cakery yang baru buka. Belum lagi, pemesanan online bisa dilakukan di beberapa platform sehingga cukup membuat Rhea dan karyawannya cukup kewalahan. Rhea bahkan tidak keluar dari dapur sejak toko buka hingga sekarang sudah tutup karena semuanya telah ludes terjual. Ia ikut membantu karyawannya menyiapkan pesanan. Rhea sih bagian membuat kue-kue. Walaupun dirinya bos di sini dan memiliki karyawan yang cukup untuk menangani pesanan customer mereka, tapi Rhea tidak sungkan untuk membantu dan turun tangan sendiri di dapur. Bahkan, ia justru senang jika bisa memasak langsung kue-kue yang akan dijual di Aiko's Cakery. Dibanding menyapa pelanggan yang ramai di luar, Rhea lebih memilih bekerja di dapur saja. Padahal ia pemilik Aiko's Cakery, tapi sisi introvert-nya membuat Rhea tidak terlalu suka berada di tengah keramaian. Karena itu ia mengutus Intan, salah satu karyawan yang paling lama bekerja dengannya, untuk mengurusi apa yang terjadi di depan dan berhadapan langsung dengan customer, sementara Rhea berkreasi di dapur. Selesai beres-beres, Rhea mengumpulkan para karyawannya. Toko sudah ditutup, bahkan semua pintu dan jendelanya juga sudah ikut ditutup agar yang datang bisa langsung pulang dan tahu jika mereka terlambat untuk membeli sesuatu dari Aiko's Cakery yang sudah ludes terjual, di saat jam tutup tokonya masih sangat lama. Efek promo saat grand opening sih. "Teman-teman, udah dengar kan apa kata Intan tadi? Hari ini kita sold out! Padahal, masih beberapa jam lagi sebelum toko tutup. Ini pencapaian yang luar biasa banget di hari pertama offline store kita buka. Dan aku mau berterima kasih yang sebesar-besarnya ke kalian yang udah bekerja keras hari ini. Karena kalian semua, grand opening kita hari ini sukses besar!" Semua karyawan Rhea bertepuk tangan dan berseru senang. "Berhubung hari ini kita selesainya cepat, jadi aku mau traktir kalian makan malam." Mereka berseru lagi, membuat Rhea jadi tersenyum lebar. "Jadi, kalian jangan pulang dulu ya. Habis kalian bersih-bersih dan siap-siap, kita langsung pergi ke restoran all you can eat Korea yang kata kalian lagi terkenal itu. Nanti kita perginya bareng aja, ada yang naik taksi online, ada yang naik mobil aku. Oke, nggak?" "OKE DONG, MBAK RHEA!" Koor mereka. "Good. Sekarang, ayo siap-siap! Dan semoga kalian bisa semangat terus sampai besok-besok ya!" Mereka mengiyakan, lalu berpencar untuk bersiap-siap pergi makan malam bersama bos mereka yang baik hati. Rhea juga ikut bersiap-siap. Ia melepas apron yang sedari tadi pagi tidak dilepasnya sama sekali. Apron itu sudah hiasi noda tepung, cream cheese, dan cokelat di beberapa sisi karena Rhea yang benar-benar sibuk di dapur hari ini. Diletakkannya apron itu di dalam keranjang apron kotor yang ada di sudut dapur. Nantinya, apron-apron kotor tersebut akan dicuci oleh karyawannya yang bertugas untuk piket mencuci apron hari ini. Semua karyawan Rhea sudah meninggalkan dapur sekarang, menyisakan Rhea sendirian di dapur tokonya. Ada senyum yang menggantung di bibir Rhea memandangi dapurnya yang sudah rapi kembali setelah tadi cukup berantakan akibat kesibukannya dan para karyawannya menyiapkan pesanan customer mereka. Dapur ini masih sama dengan setting dapur Cielo Cafe. Walau Rhea sudah merenovasi semua bagian di bangunan ini dan menyulapnya dari sebuah kafe yang bertema rustic menjadi sebuah dessert bar yang colorful, Rhea masih mempertahankan tata dapurnya seperti di Cielo Cafe dulu. Karena Rhea masih ingin bekerja di tempat yang sama persis dengan tempatnya bekerja dulu. Dan kesuksesan yang didapat Rhea sekarang juga tidak lepas dari peran Cielo Cafe. Karena itu, Rhea ingin mempertahankan sedikit bagian dari Cielo Cafe, dan itu adalah dapurnya, yang memang bersejarah bagi Rhea. Ketika pintu dapur kembali terbuka, Rhea menoleh dan mendapati Dinda, karyawannya yang bertugas di marketing Aiko's Cakery datang menghampiri. "Kenapa, Din?" tanya Rhea. Dinda membawa sebuah tablet di tangannya dan menunjukkan sesuatu pada Rhea sambil menjelaskan. "Ini aku udah dapet rate card-nya Nerissa Dilarai. Price-nya lumayan banget sih, Kak. Kita kan mau ambil yang endorsement insta story aja tuh awalnya, tapi pihaknya nawarin diskon dua puluh persen untuk yang visit store. Katanya Nerissa emang suka sama kue-kue di Aiko's Cakery, makanya dia pengen yang visit store aja kalau bisa, sekalian biar ketemu Kakak secara langsung. Gimana?" Sepasang mata Rhea berbinar mendengarnya. "Kalau gitu boleh banget dong!" "Jadi, ambil yang visit store?" Rhea mengangguk. "Harganya dua kali lipat dari yang insta story loh, Kak." "Nggak apa-apa, Dinda. Nerissa Dilarai loh ini, pasti endorse sama dia nggak akan mengecewakan." "Oke deh." Dinda mengangguk paham. "Kalau begitu aku langsung hubungin pihak mereka." Rhea masih tersenyum ketika Dinda sudah pergi. Apa yang disampaikan oleh Dinda tadi merupakan kabar yang baik bagi Rhea. Meskipun nama Aiko's Cakery sudah cukup besar sekarang, tapi Rhea masih terus giat melakukan promosi untuk tokonya ini. Mulanya, mereka hanya melakukan endorsement kepada influencer-influencer yang hanya terkenal di media sosial saja, tapi sekarang Rhea ingin cakupan konsumennya lebih luas lagi sehingga ia mulai ingin melakukan endorsement kepada artis-artis yang sering wara-wiri di televisi. Nama Nerissa Dilarai pun jadi pilihan pertama Rhea. Nerissa memang bukan aktris yang sering muncul di sinetron atau film, tapi ia merupakan seorang MC sebuah acara infotainment terkenal di sebuah stasiun televisi. Dan sejak setahun lalu, Nerissa juga menjadi pembawa acara di sebuah acara kompetisi memasak bergengsi yang selalu tayang setiap tahun, yaitu Cooking Master. Dengan melakukan endorsement kepada Nerissa yang mengenal banyak chef lewat pekerjaannya sebagai pembawa acara kompetisi memasak itu, Rhea berharap jika Nerissa juga bisa mengenalkan produk Aiko's Cakery kepada para chef tersebut. Dan tadi, Dinda bilang kalau Nerissa berkeinginan untuk bertemu langsung dengannya. It's such an honor. Rhea tentu tidak akan menolak untuk membangun relasi dengan Nerissa, bahkan jika itu artinya ia harus membayar dua kali lipat fee endorsement-nya. Dalam dunia bisnis, pebisnis harus berani membakar uang demi memajukan bisnisnya. Rhea pun begitu, ia rela membakar uang untuk endorsement Nerissa, dengan harapan apa yang dia dapat sebanding dengan apa yang dibayarkannya. Rhea benar-benar merasa jika langkahnya untuk bekerja sama dengan Nerissa sudah sangat tepat. Sayangnya, perkiraan Rhea itu salah besar. Di luar dugaan, ia justru akan sangat menyesal karena sudah menggunakan jasa endorsement Nerissa Dilarai yang kenal dengan banyak chef, termasuk chef fenomenal bernama Gajendra Luki Paramartha. Karena endorsement itu, Rhea justru terjebak.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD