Flash back Jimin dengan penuh nafsu mendorong Braile hingga tidur terlentang di atas ranjang yang ditaburi kelopak mawar. Lumatan-lumatan lembut yang ia lancarkan membangkitkan gairah Braile. Gadis itupun melawannya dengan tak kalah liar. Napas memburu saling beradu mengisi pertukaran saliva yang terus berlangsung di antara mereka. Satu persatu pakaian Braile dan Jimin teronggok di lantai. Mengenaskan. Jimin terus melancarkan serangan membuat Braile mengerang dan mendesah tak karuan. Seakan tak mau berhenti sesuatu yang menguasai Jimin membuatnya terus melanjutkan aksinya. Ia menyetubuhi gadis itu berulang kali sampai hawa panas dalam dirinya mereda. Sama-sama kelelahan dengan peluh membanjiri tubuh, Jimin dan Braile pun terlelap tanpa busana. Hanya selimut tebal yang membalut tubuh mer