Tatapan Alif menakutkan, rahangnya mengeras, terlihat jelas sedang marah kepada Ero. "Tu... Turunkan... Aku," ujarku terpotong-potong. "Kau gemetaran begini, masih memaksa berjalan?" Suara ketua OSIS ini terdengar kesal. Kenapa dia marah sama Ero yang menenangkanku? Aku melihat beberapa anggota OSIS yang terkejut melihat Alif membawaku. Si ketua OSIS menggeleng pelan ke arah mereka, dan kerumunan itu perlahan menyingkir dari jalan dekat lobi. Teriakan kesal Ero diabaikan oleh Alif, dan para anggota OSIS itu malah menahan Ero yang coba menyusul aku dan Alif. Alif membawaku ke taman tanpa bunga di luar Rusun. Dia mendudukkanku di bangku kayu panjang sewarna merah bata, kemudian memberi botol berisi air mineral. "Apa Ero yang membawamu ke sini?" tanya Alif, setelah di