Kiral terlihat terperangah mendengar kalimat yang terlontar dari sang istri. Apa yang dikatakan oleh Nafia benar adanya. Bagaimanapun Selyn adalah buah hatinya. Nafia membiarkan Kiral masuk, akan tetapi dirinya sendiri memilih meninggalkan ruangan tersebut. Kiral sempat ingin mencegahnya. Sayangnya Nafia sudah menutup pintunya. “Papa,” panggil gadis kecil nan mungil yang tengah terbaring lemah di atas ranjang. “Iya Sayang,” sahut Kiral seraya mendekat pada Selyn. “Papa dari mana saja? Aku sudah lama di sini, tapi, Papa baru datang.” “Maafkan Papa, ya, Sayang. Papa masih sibuk bekerja di saat kamu sakit seperti ini.” “Tidak apa-apa, Pa. Oh, iya, ada di mana Mama, Pa? Kenapa Selyn tidak melihat keberadaan Mama.” “Ah, Mama kamu sedang menemui Dokter.” Dusta Kiral yang terpaksa me