MC - 17

1563 Words

Aku mengendarai motor setengah kesetanan, sampai lupa kalau Anna mengikutiku di belakang. Entah kenapa, feelingku mendadak buruk. Rasanya langsung tidak enak begitu Ayah mengatakan kalau ada polisi di rumah. Begitu sampai di depan gerbang, aku melihat sudah ada satu mobil asing, tetapi bukan mobil polisi. Anna yang baru saja tiba, langsung ikut turun, meski wajahnya tampak kesal. Mungkin dia kesal karena aku mengendarai motor ugal-ugalan, padahal dia sudah bilang kalau ingin ikut. Setelah memarkirkan motor dan melepas helm, aku menunggu Anna dan menariknya masuk. Anna sempat menepis tanganku, tetapi aku tak membiarkan dia datang terlambat di belakangku. “Itu Al, Pak.” Suara Bunda yang terdengar pertama kali begitu aku masuk rumah. “Al, sini duduk. Sebentar ini siapa—“ “Temanku, B

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD