When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Setelah kejadian malam itu Toni dan Iwan di bawa ke rumah sakit, jadi mereka berempat berada di rumah sakit, walau berbeda kamar. Mendengar orang-orang kepercayaannya terluka Leon sangat marah. “Temukan k*****t itu bawa dia hidup atau mati ke hadapanku,” titah Leon dengan wajah semakin mengeras. “Baik Bos,” Rikko menyelidiki siapa penghianat di jajarannya. Tidak butuh lama untuk menemukan pelakunya, karena Leon memasang sebuah chip berupa nomor seri yang ditato di tubuh seluruh anak buahnya, ternyata si k*****t itu anak yang baru di rekrut, yang belum tahu siapa itu Bos Naga. Ke dua orang itu juga yang menyebabkan Toni terluka, sengaja menumpahkan bensin ke tangan Toni saat ia berjongkok di dalam peti kemas, niatnya ingin membakar Toni sekalian dalam peti kemas itu, sayang, saat ia i