BAB 4

1045 Words
Sejak berteman dengan Ina dan Alifa, Fany mendapatkan banyak pengalaman baru. Ia merasa jika pilihannya untuk kuliah di Paris tidaklah salah. "Aku bersyukur karena bisa mengenal mereka berdua, dan aku juga lega karena pilihanku tepat untuk kuliah disini" Batinku. Tap Tap Tap Karena Fany berjalan sendiri dibelakang, jadi Ina menoleh. Ketika melihat kebelakang ternyata Fany sedang tersenyum sendiri, ia curiga jika Fany sedang menyembunyikan sesuatu jadi ia bertanya pada Fany. "Hei, Fany. Kenapa kamu tersenyum sendiri?"  "Ah! Tidak apa-apa" jawabku. "Huh? Apa kamu habis melihat pria tampan atau berkenalan dengan seorang pria jadi kamu senyum-senyum sendiri" sahut alifa. "Apa yang kamu katakan? Sama sekali tidak" balasku. "Oke. Lalu kenapa kamu tersenyum?" tanya Ina sekali lagi. "Aku tidak akan memberitahu kalian" Jawabku. "Hah?" Ucap serentak Ina dan Alifa seraya saling memandang. Ina langsung menghampiri Fany, dan bertanya "Fany, apa kamu baik-baik saja?" "Ya, aku baik-baik saja. Memangnya kenapa?" Ucapku. Ina langsung melihat ke Alifa, dan ia berkata "Fany sedang tidak demam." "Hei, apa maksudmu?" Ucapku sembari menepis tangan Ina. "Sudahlah, ayo jalan ke kelas sebelum terlambat" Ucapku. Tap Tap Tap Mereka bertiga melanjutkan jalannya, beberapa menit kemudian mereka sampai di kelas. Mata kuliah pertama sedang berlangsung. Tiba-tiba Ina membisikkan sesuatu pada Fany. "Hey, Fany. Aku tidak paham dengan mata kuliah ini" ucap Ina seraya perlahan mendekat padaku. "Tolong, diamlah. Aku akan menjelaskannya nanti" balasku. "Oke" jawab Ina sembari memperhatikan dosen kembali. Beberapa menit kemudian dosen mengakhiri mata kuliahnya. "Sekian kelas hari ini. Sampai bertemu minggu depan dan jangan lupa tugasnya" Ujar Dosen. Matakuliah jam pertama akhirnya selesai. Di antara Fany, Ina dan Alifa ada beberapa Matakuliah yang tidak sama. Karena kredit mereka berbeda. Fany membereskan alat tulisnya dan bukunya, karena ia masih ada mara kuliah tambahan. "Oh ya, setelah kelas ini siapa diantara kalian yang ada kelas lagi?" tanyaku pada kedua temanku. "Aku masih ada satu kelas lagi" ucap Ina. "Bagaimana denganmu, Alifa?" tanyaku pada Alifa. "Aku masih ada janji dengan seseorang" jawab Alifa sembari tersenyum lebar. Hari ini jadwal Alifa untuk mata kuliahnya hanya ada satu kelas dan dia sedang menjalani hubungan seorang pria dari jurusan ilmu komputer. "Oh, okay. Sampai ketemu lagi" ucapku sembari mengambil tas dan buku di atas mejaku. Tap Tap Tap Fany berjalan pergi dari kelasnya, ia berpisah dengan kedua temannya karena mereka punya matakuliah dan kegiatan yang berbeda.  Ina dengan kelas tambahan penelitian film, dan Fany yang mengikuti kelas tambahan arkeologi. Fany berjalan menuju ke arah kelas selanjutnya. Huft... "Rasanya tidak enak jalan sendirian karena kredit yang aku ambil terlalu banyak jadi mereka tidak bisa mengambil mata kuliah tambahan yang sama denganku" gumam ku. *** Satu Jam kemudian matakuliah tambahan Fany pun selesai. "Akhirnya selesai juga. Aku mau ke kantin aja" Batinku. Kelas Fany sudah berakhir untuk hari ini, jadi ia akan ke kantin karena merasa lapar. Dalam perjalanan menuju kantin tiba-tiba ponsel Fany berdering. *Miley crush - wreking ball* Ketika Fany melihat layar ponselnya ternyata Ina yang menelfonnya. Bip "Hallo?" jawabku "Fany, kamu dimana?" tanya Ina. "Aku sedang jalan ke arah kantin" Jawabku. "Kamu dimana?" Tanyaku. "okay, aku akan menyusulmu ke kantin. Jadi bertemu disana ya" ucap Ina. "Ya" Ucapku. "Ada apa dengan Ina, kenapa ia terdengar seperti tergesa-gesa" Fikirku Beberapa menit kemudian Fany sampai di depan kantin, tidak lama Ina juga sampai. Mereka pun akhirnya bertemu di depan kantin. "Hai, Ina" Sapaku. "Hai" Sapa balik Ina. Wajah Ina terlihat sedikit kesal, dan ia juga tidak banyak bicara seperti biasanya. Tap Tap Tap Mereka masuk ke dalam kantin, setelah itu mereka mengantri di barisan untuk memesan makanan. Beberapa menit kemudian mereka akhirnya mendapatkan makanan dan duduk di kursi yang kosong. Ketika duduk dan sedang menikmati makanan, Fany bertanya pada Ina. "bagaimana kelas tambahanmu?" tanyaku. Ina hanya diam, ia seperti tidak ingin membahas mata kuliahnya tadi. "Baiklah, jika kamu tidak ingin memberitahuku. Tidak apa-apa" Ucapku. "Itu-" Ketika Ina ingin cerita, tiba-tiba Alifa dan kekasihnya datang. "hai, Fany. Hai, Ina" sapa Alifa dan seorang pria. Akhirnya Ina tidak jadi cerita pada Fany, ia kembali diam. "Hai" Sapaku balik. "Bagaimana kelas tambahan kalian?" Tanya Alifa. "Biasa saja" Jawabku. "Bagaimana kencan kalian?" Tanyaku balik. "Ya, begitulah" Jawab Alifa malu. Akhirnya mereka berkumpul lagi di kantin, dan duduk satu meja. Mereka mengobrol tentang banyak hal. "Oh ya Ben, tolong kenalkan salah satu teman mu pada Fany" pinta Alifa pada Ben. "tidak, terima kasih" Tolakku. "Untuk apa Fany dikenalkan pada teman ku, bukankah Fany sudah cukup terkenal di kampus ini dan mudah saja baginya mendapatkan kenalan" ucap Ben sembari tersenyum. Benedictus Oliver, ia merupakan kekasih Alifa. Biasa dipanggil Ben dan ia berasal jerman. dia kuliah di jurusan computer science department.  "Iya sih, tapi Fany terlalu fokus dengan kuliahnya, ia juga kurang berbaur dengan mahasiswa" ucap Alifa sembari tersenyum melihat ku. "Apa yang kalian maksud?" tanyaku pada kedua orang yang duduk di sebelahku. Fany tidak mengerti yang dimaksud oleh Ben dan juga Alifa, karena ia kurang peka dengan sekitarnya. Sedangkan Ina hanya diam saja tanpa terlalu banyak bicara seperti biasanya. Fany dan Alifa saling memandang dan saling bertanya tanya kenapa Ina begitu diam. "Kenapa dia?" Bisik Alifa. "Aku juga tidak tahu, sejak tadi ia sudah seperti itu" Jawabku. Mereka berfikir kalau Ina sedang ada masalah, tapi dia belum sempat untuk cerita. "Sudahlah. Biarkan saja, nanti juga ia cerita pada kita" Bisikku. Selesai makan Fany akan pergi ke perpustakaan, ia bertanya pada Ina apa ia akan ikut bersamanya atau ia ada urusan lainnya. "Ina, kamu ikut denganku ke perpustakaan atau tidak?" Tanyaku. "Iya aku ikut denganmu" Jawab Ina. "Oke." Setelah itu Fany dan Ina beranjak pergi ke perpustakaan. Sedangkan Alifa dan Ben lanjut berduaan. Tap Tap Tap Dalam perjalanan ke perpustakaan Fany mencoba bertanya lagi ke Ina tentang kelas tambahannya. "Ina, apa yang terjadi? Kenapa kamu diam saja dari tadi?" Tanyaku. Tapi Ina masih diam, ia belum ingin bercerita. "Ya sudahlah. Nanti juga dia akan cerita sendiri kalau sudah ingin membahasnya" Batinku. Setelah sampai di perpustakaan mereka pun akhirnya masuk dan mencari buku yang mereka perlukan untuk belajar. Fany mencari buku yang diperlukannya, sedangkan Ina hanya mengerjakan tugasnya yang belum selesai. Fany tidak pernah bosan berada di perpustakaan, bahkan ia lebih suka berada di sana karena banyak sekali buku yang bisa ia baca. "Fany, aku kembali ke asrama duluan ya" Bisik Ina. Fany menganggukkan kepalanya, lalu Ina beranjak pergi. Ina lebih dulu kembali ke asramanya karena tugasnya sudah selesai jadi ia meninggalkan Fany. Ina juga bosan jika harus menunggu Fany selesai, karena ia keasikan membaca buku dan mengerjakan tugasnya. "Fany terlalu cinta dengan buku" Gumam Ina. Seperti biasanya jika sudah di perpustakaan Fany jadi lupa waktu. Tanpa sadar waktu sudah malam dan ia masih di perpustakaan. Hingga ada pengumuman jika perpustakaan akan segera ditutup. Fany melihat jam tangannya ternyata memang sudah jam perpustakaan tutup. "Astaga, aku terlalu suka disini jadi lupa waktu" Gumamku. Karena sudah hampir pukul 21.00, perpustakaan akan segera di tutup jadi Fany harus segera pergi dari sana jika tidak maka ia akan terkunci di dalam.  To be continued
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD