Jimmy memijat pangkal pelipisnya kuat. Duduknya sudah gelisah sejak tadi. Terutama saat Gerald mengatakan yang tak pernah ingin ia dengar. Pamannya tahu rencana busuk mereka. Kunjungannya tiga hari lalu sudah menjadikan isyarat agar ia berhati-hati Kalau pun ia pergi sejauh mungkin, bagaimana dengan keluarganya? Meski Jimmy berengsek, ia masih memedulikan ayah serta ibunya. “Apa rencana lanjutannya?” Pertanyaan Gerald barusan membuat Jimmy berang. Gelas yang ada di depannya, ia lempar begitu saja. Tak mengenai sang penguasa, tapi tetap saja membuat Gerald meradang. “Aku datang ke sini bukan untuk mendapat amarah darimu. Sudah kukatakan jangan gegabah, tapi kau membawa Pras ke sini!” hardik Gerald tak tahan. Jimmy tergelak. Ucapan Gerald sebenarnya membuat darah yang mengaliri tubuhny