Senyuman Palsu

1249 Words

Setelah sekian lama, tepat pada hari ini hal itu terulang. Dokter Lintang datang ke kamar Barra dengan wajah muram dan masam. Barra hanya sendirian di dalam kamar, tanpa Rashi dan tanpa Xavier. Ia baru saja menyelesaikan salah satu lukisannya. Begitu melihat ekspresi dokter Lintang, Barra segera meletakkan ponselnya di nakas. Kabar buruk lagi, ya? Barra hanya diam, bersiap mendengarkan dokter Lintang apapun yang akan dikatakannya. "Mungkin kamu udah rasain juga, sel blast itu tumbuh dengan cepat lagi." Ya tentu saja. Ini tentang kondisinya sendiri, sudah pasti ia merasakannya. Maka ia tak terlalu kaget. Ia sudah mempersiapkan diri untuk mendengar berita buruk apapun dan kapanpun. Dan itu terjadi sekarang. "Lalu?" "Masih kami pikirkan. Tapi kamu tenang aja, ini nggak akan lama." Barra

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD