Danish Aku tersenyum lebar begitu keluar dari bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Padahal belum ada satu bulan sejak aku meninggalkan Jogja di hari wisuda, aku merasa sudah lama sekali meninggalkan kota ini. Memang benar kata beberapa temanku, kalau Kota Jogja memang se-istimewa itu. Terlalu banyak kenangan di setiap sudutnya. Jangan bilang aku berlebihan, sebelum kalian merasakan sendiri bagaimana rasanya hidup di Jogja. " Iya om, ini aku ke rumah om naik taxi aja nggak papa." Setelah mengabari Om Farel kalau aku sudah sampai Jogja, aku bergegas memesan taxi. Namun ketika aku hendak berjalan menuju kursi tunggu terdekat, seseorang tak sengajak tersandung koperku. " Eh maaf-maaf!" Ucapnya spontan sambil meringis memegangi kakinya. " Loh, kamu?" " Eh, Mas Danish?! Kok disini?" Entah kena