Diary Risna

1101 Words
Bersiap membuka lembar demi lembar diary Risna, aku bersama suamiku Pramudia duduk manis di atas kasur empuk tempat peraduan kami. Dear diary Hari ini adalah hari ulang tahunku yang ke 18 tahun. Aku sangat bahagia karena ibu ku selalu ada di sampingku walau tanpa ayah kandungku yang telah meninggal ketika aku berusia 2tahun. Namun walaupun begitu tidak mengurangi rasa bahagia ini dengan hadirnya sosok ayah baru om Tio yang telah menikahi ibuku. Keluarga ku kini lengkap, om Tio yang begitu menyayangiku membuatku merasa sangat beruntung. Dear Diary Mengapa ini semua terjadi, hidup ku kini hancur.., sosok ayah yang aku banggakan telah tega merenggut kehormatanku disaat ibu sibuk mencari nafkah berkeliling menjadi buruh cuci baju untuk mencukupi kebutuhan hidup kami. Om Tio, berulang kali melakukannya terhadapku dan aku hanya menurut saja karena dibawah ancamannya akan meninggalkan ibu dan menceraikan nya, aku yang ketakukan menyimpan semuanya sendirian. My diary Mengapa hidup ini tak adil bagiku, tidak hanya disitu om Tio menjualku kepada juragan tanah dengan dalih di nikahkan, aku pun hanya menurut saja, dan ibu pun tidak bisa berbuat apa - apa. Untung saja juragan tanah pak Tobing sangat baik malah menganggapku sebagai anak, menyekolahkanku sampai sarjana. Dear Diary Aku sangat senang telah di pertemukan dengan sosok idaman, dia yang mapan, dan selalu membuatku bahagia, dia adalah mas Danu bos ku di kantor tempat ku bekerja, aku sangat nyaman dan mulai jatuh cinta padanya. Namun sayang dia sudah beristri namanya Fitri, aku tak rela diary salahkah aku ingin memilikinya. Namun aku tidak kehabisan akal, aku bersama temanku Dewi pergi ke dukun untuk menggunai gunai istrinya, dengan penyakit yang menjijikan, aku senang semua berjalan sesuai rencanaku dan istrinya pun berhasil di enyahkan. Dear Diary Aku bosan dengan mas Danu, setelah hadir pria lain yang lebih gagah darinya. Untung aku tidak mau di nikahi mas Danu, karena kini yang aku inginkan hanya satu nama Pramudia, aku akan selalu mencari cara agar hidup bersamanya. Salahkah aku mencintai orang yang sudah dimiliki orang lain? Diary Risna yang k*****a membuat kami tak menyangka kalau Risna tega melakukan semuanya. Dia memang sudah bersekutu dengan iblis. Aku sangat marah ketika mengetahui bahwa dalang di balik semua ini adalah Risna. Kini aku harus waspada akan sesuatu yang bakal terjadi. Ku tutup diary Risna, ku pejamkan mata dan ku atur emosiku yang hampir tak terkendali Ingin marah juga percuma karena memang sudah terjadi harus gimana lagi. Setelah membaca buku diary Risna kami berdua terdiam, masih tidak percaya dengan semua yang terjadi Sangat miris memang kehidupan masa lalu Risna, dibalik kesempurnaan fisiknya tersimpan luka mendalam hingga merubah sosoknya seperti iblis yang siap menghancurkan yang berada didekatnya. Ambisinya mengalahkan semuanya juga menghancurkan kehidupan orang lain. "Honey.. dengan adanya bukti diary ini kita mengetahui sebenarnya siapa Risna itu, ternyata tak lebih dari sosok iblis dan kini mas semakin khawatir sama kamu" "Ya sayang, tapi.. aku kasihan juga dengan masa lalunya yang ternyata pak Tobing adalah ayah angkatnya bukan ayah kandungnya, yang lebih kasihan lagi ketika kehormatanya direnggut di usia remaja, mungkin pada saat itu dia sangat tertekan" "Ya sudah lah honey, kita berdoa saja agar kita selalu dilindungi tuhan" "Ya sayang, kamu juga hati - hati karena Risna tak akan tinggal diam setelah kejadian ini, apa lagi dia sekarang sedang gencar ingin memiliki kamu.., aku takut sayang" "Takut apa?" "Takut akhirnya kamu berpaling" "Kamu tenang saja honey, jangan berfikiran yang macam - macam, yang terpenting jaga kandungan kamu ya.. please" "Oke.." Rasa tak menentu berkecamuk dalam hati ini, mungkin sama halnya dengan mas Pramudia suamiku. Guratan lelah di wajahnya terlihat jelas membuatku mengkhawatirkannya. Malam semakin larut kami pun tertidur lelap dalam balutan mimpi. Disisi lain Risna murka yang sedang berada di apartemennya. "Kurang asem, emang ternyata Fitri masih hidup, aku kira sudah mati mengenaskan di hutan" Amarah Risna semakin tak terkendali semua barang yang ada ia banting, bahkan kaca ia pecahkan, menimbulkan bunyi nyaring mengiris hati. Prang.. "Andai saja dulu si Tio b******k tidak mengambil kehormatanku, mungkin aku hidup tak akan seperti ini, mengapa Fitri yang selalu beruntung hidupnya, aku harus melenyapkannya.., harus agar tidak menjadi penghalang untuk aku memiliki Pramudia seutuhnya" Ocehan Risna kembali terdengar, yang terkadang ia tertawa keras namun tak lama kemudian ia menangisi keadanya yang sedang frustasi. "Walau bagaimana pun juga, Pramudia harus menjadi milikku" Kembali Risna mengoceh seperti orang yang kerasukan. "Sebaiknya, aku keluar saja untuk menenangkan fikiranku agar kembali fresh, aku butuh hiburan" Risna mengambil kunci di atas nakas dan pergi entah kemana. Di depan club malam Risna menghentikan mobilnya, menyuruh bodyguard yang berjaga di depan pintu masuk untuk memarkirkan mobilnya. Suara musik di dalam terdengar keras namun bagi Risna itu adalah obat penenangnya dikala ia sedang kalut dan frustasi. Risna duduk di depan bar tender yang terlihat lihai meracik minuman untuk para pelanggannya. "Hai cantik, sendirian aja.. boleh duduk" Sapaan seorang pria yang cukup tampan, berbadan kekar, namun terlihat sudah berumur duduk di sebelah Risna. Risna menoleh sedikit memicingkan matanya. Namun Risna sangat terkejut ternyata yang dilihatnya adalah pria yang telah merenggut kehormatannya dengan paksa waktu ia remaja berumur 18 tahun. "Om Tio.." Mata Risna membulat sempurna, mulutnya menganga namun segera ia tutup dengan tangannya. "Wow.. kamu Risna?" tatapan pria tersebut seakan ingin menerkam Risna yang berada dihadapanya menatap intens dari ujung rambut sampai ujung kaki. Risna segera beranjak pergi, namun lengannya dicekal. "Lepasin.." "Apakah kamu Risna anaknya Diah, mantan istriku?" "Iya saya, Risna..yang telah tega kamu renggut kehormatannya, dan tolong lepasin tangan saya" sungut Risna lantang dari sorot matanya nya terlihat jelas menyimpan dendam dan kebencian. "Kamu sangat cantik sayang, ayo kita ulangi lagi kejadian yang lalu, kayaknya kamu sangat mahir dalam permainan ranjang" "Dasar manusia gak ada akhlak, mati saja kamu, manusia benalu gak tahu di untung" "Owh.. itu dulu sayang, sekarang aku sudah kaya raya dan pemilik bar ini, mending kita berpesta malam ini, mengulangi yang pernah terjadi, karena dari dulu aku hanya ingin bercinta dengan mu kau memang sangat menggairahkan berbeda sekali dengan ibu mu yang sering sakit - sakitan dan akhirnya mampus deh" "Apaaaa, kau apakan ibu ku manusia b******k" Maki Risna dengan tangan mengepal penuh amarah. "Tenang aja sayang, ibu mu telah tenang dialam sana, jadi kita bebas melakukan apa saja" "Dasar b******n, aku gak akan pernah sudi.. cuiih, seharusnya kamu yang pergi ke neraka manusia laknat" Plakk Tamparan keras berhasil mendarat di pipi Risna hingga ia meringis kesakitan. Risna berusaha untuk membalasnya namun tangannya berhasil di cekal. Ditariknya tubuh Risna hingga terjatuh di pelukan Tio. "Aroma tubuhmu membuat ku ingin mengulang kisah kita dulu" Hembusan nafas Tio terdengar tak beraturan membuat Risna teringat kembali kejadian masa lalu. Duuh, kasian juga sama Risna ya.. ternyata masa lalunya pahit amat kaya pare...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD