Ketika langitnya menjadi semakin gelap dan arlojinya menunjukkan pukul sembilan malam, Jill menyusuri trotoar jalan tanpa tujuan. Ia berharap ada kendaraan umum yang melintas disana, namun jalanan itu sangat sepi dan kotor. Jill mencium bau busuk dimana-mana. Gedung-gedung tingginya dikelilingi oleh gundukan plastik-plastik besar berisi sampah dan kaca-kaca hitamnya tampak kotor. Satu atau dua kendaraan sesekali melintas disana, orang-orang yang berkeliaran di sekitar memandanginya dengan skeptis. Jill masih mengenali beberapa dari wajah-wajah itu, namun ia memilih untuk mengabaikan mereka dan berjalan menyusuri terowongan gelap yang lembab. Genangan air mengisi lubang-lubang di jalanan. Permukaan dinding terowongan dipenuhi oleh lumut dan sulur-sulur yang memanjang dari tanaman rambat di