(continue..) Dalam beberapa detik yang mencekam keheningan itu melingkupi mereka. Kemudian Jill mengangkat wajahnya dan mendapati tatapan Mike masih tertuju padanya. Laki-laki itu menutup mulutnya rapat-rapat seolah menunggu Jill menjawab pertanyaannya. “Sikapnya berubah,” aku Jill akhirnya. “Kupikir itu karena alkohol, tapi aku tahu ada sesuatu yang dia sembunyikan. Dia tidak pernah memberitahuku apa yang terjadi. Aku tidak pernah mendengarnya berteriak di depan wajahku. Dia menyebut-nyebut ibuku dan mengatakan sifat kami sangat mirip. Dia marah padaku, awalnya itu hanya karena masalah kecil. Aku berusaha untuk membujuknya keluar dari klub, aku menawarkannya pekerjaan di sekolah teater. Dia tidak pernah menjadi begitu sensitif. Kemudian dia mulai mengungkit-ungkit semuanya. Dia menyebu