JILL
-
Jill menelan dua pil untuk dapat tidur. Sekitar pukul tiga dini hari ia tersentak bangun akibat mimpi buruk seperti yang biasa dialaminya dan selama berjam-jam, Jill memutuskan untuk duduk di halaman belakang rumahnya, mengamati petak-petak rumput yang berbaris membentuk jalur setapak di sekitar sana juga deretan pohon yang memanjang menuju anak sungai. Udaranya terasa dingin, Jill merasakan uap mengepul dari mulutnya, bahkan dengan sweter tebal yang dikenakannya, ia masih dapat merasakan angin dingin itu menusuk kulitnya.
Jill pernah berencana untuk pergi meninggalkan kota itu. Ia memikirkan New York dan sebuah apartemen yang bisa ia tinggali disana. Jill akan pergi tahun lalu kalau saja insiden buruk tidak menimpa Dean Randall, ayahnya.
Jill tidak mengenal laki-laki itu hingga
