Rasanya aneh jika harus merasa iri pada seekor kucing. Namun, itulah yang dirasakan Bumi ketika ia melihat Asa membawa Baby masuk ke kamarnya. Jam tidur sudah tiba, dan mereka langsung berpisah. Bumi masuk ke kamarnya dengan resah. "Seharian ngeliat Asa senyam-senyum rasanya bikin happy. Tapi sekarang ... dia lagi ngapain, ya?" gumam Bumi. Ia telah menggantikan pakaiannya dengan baju tidur. Namun, ia sama sekali tidak bisa tidur. Bumi memutuskan untuk mengecek Asa malam ini. Ia harus memiliki alasan dan mendadak, ia punya alasan. "Sa! Kamu udah tidur?" tanya Bumi. Ia mengetuk pintu kamar Asa. "Belum, Mas." Kepala Asa tiba-tiba muncul dari balik pintu. Bumi tersenyum gugup. Ia membawa salep memar untuk Asa. "Luka kamu masih sakit?" "Ehm, nggak terlalu, Mas. Kenapa?" tanya Asa. "Itu h