Chap 17 - Tidak Ada Kesempatan

1092 Words

"Hari ini, Aruna tak masuk kerja pak," kata Maleo melaporkan tentang Aruna pada Seno yang sedang sibuk dengan beberapa dokumen yang sedang ia tanda tangani. "Kenapa harus membahas orang lain? Saya sedang fokus. Jadi, biarkan saja dia tak masuk kerja." Seno menggelengkan kepala. Maleo menautkan alis, biasanya ketika ia membahas tentang Aruna, Seno tak akan marah, malah akan bertanya banyak hal, namun kali ini Seno terlihat tak peduli. "Kamu ada rapat dengan divisi keuangan, kan?" tanya Seno mendongak sesaat melihat Maleo. "Iya pak," jawab Maleo mengangguk. "Oh iya pak tadi ibu anda menelpon, dia mau makan siang bersama Anda, jika anda punya waktu," tambah Maleo. "Katakan saja jadwalku padat. Saya tidak mau bertemu dengannya," tolak Seno menggeleng. "Saya juga sudah mengatakan kalau ja

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD