bc

Aruna (Tentangnya)

book_age16+
1.3K
FOLLOW
6.3K
READ
possessive
fated
badboy
confident
boss
single mother
drama
sweet
office/work place
self discover
like
intro-logo
Blurb

Blurb

Aruna Apsari seorang gadis biasa yang menikah di usia 22 tahun dengan seorang pria bernama Sigit, pria berusia 28 tahun. Pria dewasa yang melamarnya dengan baik dan berjanji akan membahagiakan Aruna sepenuh hatinya, namun hanya sampai 7 bulan pernikahan mereka, Sigit jatuh hati pada sepupu jauhnya sendiri, wanita itu bernama Hasfina usianya 30 tahun, wanita berhijab, berbanding jauh dengan Aruna.

Demi kebahagiaan Sigit, Aruna mengalah pada Hasfina, Aruna meminta Hasfina untuk menerima lamaran Sigit.

Hasfina menerimanya dengan hati yang terbuka setelah mendapatkan persetujuan dari Aruna.

Setelah itu, petualangan Aruna dimulai, bertemu banyak lelaki namun tak membuat luka hatinya sembuh, ia tetap ingin menjadi seorang janda yang ditinggal suaminya demi wanita lain.

Lima bulan perceraian, akhirnya Aruna jatuh hati pada seorang pria bernama Senopati Pangestu Bagaskara, pria kaya raya yang memiliki moto hidup akan melindungi wanita cantik dan lansia.

Akhirnya Aruna membuka hati untuk Senopati, namun ia tidak tahu apakah pria yang biasa dipanggil Seno itu memiliki perasaan yang sama.

Nah kalian bisa membayangkan ceritanya akan seperti apa dengan blurb ini.

Jangan lupa tap love ya.

IG septembersnow.28

Wassalam.

chap-preview
Free preview
Prolog
Satu hal yang paling ditakutkan dalam sebuah hubungan pernikahan adalah perceraian. Tak ada pasangan suami istri yang ingin bercerai. Sebelum melangsungkan pernikahan, keinginan untuk hidup bersama selamanya, menjadi tujuan yang ingin digapai berdua. Satu tahun yang lalu, aku dilamar seorang pria yang memiliki loyalitas dalam hidupnya, ia pria yang mapan dan sukses. Pria itu lah yang membuatku percaya bahwa masih ada pria yang baik di dunia ini, berbeda dengan ayahku, yang memiliki dua istri dan menyakiti ibuku. Pria itu bernama Sigit Priatna—seorang pria yang usianya tua enam tahun dariku. Pria yang melamarku satu tahun lalu dan lima bulan yang lalu ia juga mengucap talak. Ada berbagai hal yang menjadi pemicu keretakan pernikahan kami, yang berujung pada perceraian. Ketika aku dan mas Sigit sudah tak sejalan dalam hal pandangan hidup, sudah tak lagi saling menghargai, lalu seorang wanita bernama Hasfina—sepupu jauh dari Mas Sigit—datang dan menghancurkan pernikahan kami yang memang sudah tidak sejalan sejak lama. Aku tidak menyalahkan Hasfina, aku tidak menyalahkan ibu mertuaku yang sejak awal mendukung Hasfina menjadi menantunya, aku tidak menyalahkan siapa pun, yang aku salahkan adalah diriku sendiri, mengapa aku sebodoh itu? Masuk ke rumah Mas Sit dengan bahagia, lalu keluar dari rumah itu dengan air mata. Aku cukup terluka atas itu, namun aku tidak masalah, karena kebahagiaan Mas Sigit akan menjadi kebahagiaanku, konyol memang, namun aku yakin akan bahagia suatu saat nanti. Aku mungkin belum sempurna menjadi seorang istri untuk Mas Sigit, aku juga bukan manusia yang sempurna dan aku tidak memaksa Mas Sigit untuk kembali mencintaiku, dan aku tidak memaksa Mas Sigit tidak menceraikanku, aku manusia biasa dan terlebih lagi aku wanita yang mungkin lemah. “Lebih baik kita bercerai saja, aku sudah tidak tahan hidup berdua denganmu. Aku muak dan aku bosan, Hasfina lebih baik dibandingkan kamu. Dia bisa membuatku tenang dan bahagia jika didekatnya, aku sudah tidak tahan. Lebih baik bercerai saja dan menjalani hidup masing-masing, sepertinya itu yang terbaik untuk kita. Mulai detik ini aku talak kamu dan kamu resmi bukan istriku lagi.” Kata-kata itu sangat berbeda dengan apa yang dikatakan Mas Sigit ketika melamarku. “Aku ingin hidup bahagia berdua dengan Aruna, aku ingin hidup selamanya dengan Aruna, menjadikan dia istri sah dan satu-satunya, membuatnya bahagia selamanya. Membuatnya menjadi wanita yang paling aku butuhkan dan wanita yang akan menemaniku.” Kata-kata itu sungguh jauh berbeda. Satu tahun yang lalu ia mengatakan akan membahagiakanku, lalu tujuh bulan kemudian setelah menikah, dia mengucapkan talak. Siapa yang tidak terluka? Kecuali memang ia terlalu kuat hingga menangis pun tidak bisa dilakukan, aku selalu menganggap bahwa perceraian bukan sebuah kegagalan, itu lah kata ibuku, perceraian yang terjadi adalah hidup baru yang akan mulai. Aku mencoba tenang dan menerima talak dari Mas Sigit, mungkin sudah itu jalannya, kata Maya—adik iparku—alias saudari mas Sigit mengatakan bahwa aku bukan wanita yang diinginkan seorang pria, aku wanita yang memiliki tubuh seperti lelaki dan aku wanita yang tidak membuat pria b*******h. Mungkin itu alasan Mas Sigit menalakku. Aku sudah mencoba tenang dan tidak menangis, ku langkahkan kakiku masuk ke rumah ibuku dan menangis dipangkuannya, akhirnya aku mengalami hal seperti ibuku, ditinggalkan suami demi wanita lain. Aku menangis sesegukan, sedangkan ibuku tidak pernah berhenti tersenyum. Sejak tadi, aku menahan air mata, namun ketika sampai di rumah ini, aku di luluh lantakkan oleh ibuku, akhirnya airmata yang sejak tadi aku tahan. “Nak, usiamu masih muda, masih 23 tahun, kamu tidak usah menangis dan bahagia lah meski kamu terluka,” kata Ibu yang terdengar putus asa, namun ada kekuatan didalamnya. “23 tahun itu sudah membuatku menjadi janda, Bu,” kataku. “Apa yang salah menjadi janda? Tidak ada, Nak. Janda pun berhak menentukan pilihannya, dan janda pun berhak bahagia.” Aku menatap wajah ibu yang terlihat menua, keriputnya jelas terlihat meski halus, wajah yang menjadi panutanku selama ini, meski Ibu di sakiti namun ia tidak pernah menangis dan terluka, ia selalu sabar menghadapi segala hidup yang memang tidak mendukungnya. Saat ini, akhirnya aku merasakan apa yang Ibu rasakan. Tidak ada yang benar dalam hidup ini, tidak ada yang sejalan dengan keinginan kita. Perceraian memang sangat berat, apalagi aku yang di talak ketika usia pernikahan kami hanya sampai 7 bulan lamanya. Apakah aku semembosankan itu? Hingga Mas Sigit sebosan itu? Mengapa aku terluka setelah aku menggantungkan harapanku padanya? Mengapa terlalu singkat pernikahan ini? Mengapa Allah menakdirkan aku seperti ini? Adakah kebahagiaan nantinya? Bagaimana hidupku selanjutnya? “Lanjutkan hidupmu, kamu seorang sarjana, Nak. Jadi, cari lah pekerjaan,” kata ibuku yang terus tersenyum menatapku. “Bu, apa Runa bisa bertanya pada Ibu?” tanyaku. “Apa yang ingin Aruna tanyakan? Tanyakan saja, Nak.” “Apa Ibu tidak terluka ketika Ayah memilih perempuan lain? Apakah Ibu tidak menangis dan sedih ketika suami yang Ibu cintai malah lebih memilih perempuan lain dibandingkan Ibu yang menemani Ayah dari 0? Apakah sedikit saja tak sedih?” tanyaku. Aku tahu itu luka lama, dengan menanyakan ini aku tahu akan membuat Ibu terluka lagi, luka lama kembali perih. Aku tahu, namun aku membutuhkan jawaban Ibu agar aku bisa bertahan sepertinya. “Siapa yang tidak sedih, Nak? Tentu saja Ibu sedih, tidak ada yang menginginkan kehancurkan pernikahan yang sudah terjalin begitu lama. Ibu juga sedih, Ibu juga menangis, Ibu juga hancur, namun air mata Ibu adalah yang bisa Ibu harapkan untuk menjadi kuat, jangan pernah menyesali apa yang Allah berikan. Allah menguji kita bukan karena kita tidak pantas bahagia, namun Allah merencanakan kebahagiaan kita, Nak. Ibu memilih jalan ini, Ibu mengikhlaskan ayahmu bersama wanita itu, karena ayahmu berhak bahagia, mungkin karena Ibu tidak pernah bisa membuatnya bahagia, cenderung lebih tahu apa yang ayahmu rasakan dibandingkan harus melihat apa yang menyakiti ayahmu,” lirih Ibu, aku tahu sesak didalam sana, siapa yang menginginkan itu? Tidak ada. “Lalu … Ibu ikhlas sekarang?” “Apa yang terjadi adalah ketentuan Allah, Nak. Jadi, Ibu memilih ikhlas dibandingkan meratapi kesedihan.” Andai saja semudah itu melakukannya, aku pasti akan melakukannya sejak awal. Aku ingin seperti Ibu, namun aku tahu aku tidak mampu, aku ingin sepertinya namun aku tahu aku tidak bisa. Lalu apa yang harus aku lakukan? “Nak, Ibu tahu kamu terluka, tapi ada baiknya ikhlaskan saja. Aku yakin akan ada kebahagiaan yang menantimu,” kata Ibu. Apa semudah itu?

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Papa, Tolong Bawa Mama Pulang ke Rumah!

read
3.2K
bc

B̶u̶k̶a̶n̶ Pacar Pura-Pura

read
148.8K
bc

My husband (Ex) bad boy (BAHASA INDONESIA)

read
282.6K
bc

Sentuhan Semalam Sang Mafia

read
146.6K
bc

Tentang Cinta Kita

read
205.0K
bc

TERNODA

read
191.0K
bc

Dinikahi Karena Dendam

read
221.2K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook