37. Sebuah kepastian

1442 Words

Mata dengan iris kehijauan itu mengerjap kecil. Dahinya mengernyit, mendapati kepalanya yang terasa amat berat seiring dengan matanya yang perlahan terbuka. "Ssshh ...," ringisnya kecil, "rupanya aku tertidur." Pria berperawakan bule itu beringsut bangun dari tidurnya. Mengamati keadaan yang terasa sepi di dalam apartemen itu. "Brother ...!" teriaknya. Pria itu terduduk lemah di tempatnya. Sepertinya ia terlalu banyak minum semalam. Diliriknya jam tangan yang melingkar di tangan kanannya. Sudah pukul delapan pagi. "Selamat pagi, Tuan," sapa seorang perempuan berseragam padanya. "Selamat pagi." "Apa Tuan memerlukan sesuatu? Tuan Bima berpesan agar menyiapkan apa yang Tuan perlukan jika sudah terbangun." "Kamu bekerja di sini?" tanya Dave pada perempuan yang berdiri tak jauh dari s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD