Boneka beruang yang perutnya ditusuk dengan pisau dan sebuah boneka jelangkung memakai seragam pilot dengan wajah Mas Aiman membuatku menjerit ketakutan. Meskipun hanya foto namun tampak seperti nyata. “Mas punya musuh?” tanyaku lagi, entah sudah yang ke berapa aku sampai lupa. “Gak ada, Dek.” Jawabannya hanya itu dan aku tidak percaya. Jika dia tidak memiliki musuh tidak mungkin mendapatkan teror seperti tadi. Aku curiga jika yang mengancam Mas Aiman adalah pacar atau mantan suami para wanita yang menyukainya. Tapi dia tidak mau mengaku, takut jika aku mencak-mencak. “Jujur atau aku menginap di sini, pilih salah satu!” “Tidak boleh menginap!” serunya, issshhh, kalau soal menolak ku gercep sekali. “Makanya jelasin siapa orang yang berpotensi melakukan teror?” “Sudah lah, Dek, gak u