Pesawat Menangis

1197 Words

Memilih antara soto dan gelato sangatlah sulit bagiku. Keduanya adalah makanan kesukaanku. Tidak mungkin aku memilih salah satu dari mereka. Akhirnya aku meminta dibelikan gelato oleh Mas Afif lebih dulu sebelum pergi ke warung soto langganannya. Lumayan aneh saat aku makan gelato campur dengan soto. Para pengunjung warung pun sesekali mencuri pandang ke arahku. Aku tidak peduli yang penting hatiku senang dan perutku kenyang. “Soto Semarang tuh tiada duanya. Seger banget ya, Mas.” “Bunda punya resep soto yang enak banget loh. Sebelum pulang ke Jogja minta saja sama beliau. Biar dimasakkan soto ala Bunda Nuril.” “Gak enak lah, Mas. Ntar ngerepotin Bunda lagi.” “Gapapa, tinggal bilang saja. Semua keinginan calon menantunya pasti akan beliau turuti. Tentunya dengan senang hati.” Benar

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD