#
Damian bangun perlahan dari tempat tidur dan mulai mengenakan pakaiannya lagi. Ia menatap sesaat kearah Ariana yang masih memejamkan matanya. Obat tidur yang ia berikan pada Ariana tampaknya bekerja dengan baik.
“Tidurlah dengan tenang, kau butuh tenaga untuk menerima kejutan demi kejutan dariku….sayang,” bisik Damian sambil mengecup pelan dahi Ariana. Tatapan matanya melembut untuk sesaat tapi saat berikutnya berubah dingin.
Ada masanya ia ingin menyerah dengan Ariana. Membiarkan wanita itu terbang bebas dari sisinya sesuai keinginan Ariana sendiri. Sejak awal ia tahu, tidak ada cinta diantara mereka, tapi sejak kapan tepatnya hatinya telah terpaut sepenuhnya untuk wanita itu dan hanya wanita itu seorang? Ia bahkan merasa tidak berdaya dan tidak tahu bagaimana caranya untuk mengungk
