“Panjang umurnya, panjang umurnya, panjang umurnya serta mulia, serta mulia…..” Aku tertawa senang mendengar nyanyian keluargaku minus bang Roland yang pamit pulang sebelum papa dan bang Reno datang. “Dan jangan MAYUN LAGI…..” potong bang Reno sambil terbahak berdua bang Nino. Aku tadinya mau manyun, jadi ikutan terbahak dengan kelakuan kedua abangku yang suka sekali menggodaku. “STOP!!!” jedaku sebelum mereka memodifikasi lagu ulang tahun seenak mereka. “Belum rapi Dos, masa udah di stop” protes bang Nino. “Dari pada gue bakar penyanyinya yang bangke” jawabku. Ngakak dong dua abangku. “Make a wish dong Dis…” kata mamaku menjeda. Aku diam sebentar menatap keluargaku yang menatapku lalu aku menarik nafas. “Semoga aku dan kalian semua selalu di beri kesehatan” hal pertama yang aku