“Dis….” cegah bang Reno waktu aku langsung turun dari mobil dengan tergesa begitu kami sampai rumah. Aku abaikan bang Reno lalu buru buru masuk kamarku hanya untuk menumpahkan air mataku. Bang Roland bukan pacar aku, tapi kok aku sedih ya melihatnya jalan dengan Shiena di mall. Airmataku pun tidak bisa aku hentikan. “Dis….” Aku menoleh dan menemukan bang Reno menyusulku ke kamar. “Gue mau sendiri dulu bang” pintaku. Harusnya aku kunci pintu kamar, kenapa jadi lupa begini?. “Elo kenapa?, jangan bikin gue bingung” jawab bang Reno lalu mendekat setelah menutup pintu kamarku. Tuhkan jadi mesti jawab pertanyaan bang Reno. “Ngomong Dis, gak ada orang di rumah, kalo elo kenapa kenapa gue nanti di salahin” katanya. Aku buru buru bangkit terduduk dan mengusap airmataku. “Gue gak kenapa