72. No Drama

2780 Words

Aku masih belum menyadari perubahan sikap Radit saat kami harus menghadiri acara meeting untuk presentasi penawaran harga untuk tender. Dia masih menghubungiku untuk mengingatkan soal acara meeting itu, jadi aku tidak curiga apa apa. “Bu…saya tunggu di loby ya, jangan sampai ada yang ketinggalan” pintanya saat menghubungi melalui handphone. Aku tertawa. “Ibu lagi?” tanyaku mengejek sambil mengecek bawaanku di dalam paper bag. Aku memang harus membawa sample dan katalog product material untuk kepentingan presentasi Radit nanti. “Saya tunggu bu” jawabnya tidak menanggapi gurauanku. “Okey…5 menit aku sudah di loby” tutupku lalu bergegas turun untuk menemuinya. Aku lalu mendekat padanya yang sedang bicara dengan satpam kantor di loby. “Ayo!!” ajakku menjeda sambil mengangguk pada satpa

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD