Regi dibuat kalap atas ulah putra sulungnya, ia tidak pernah menduga anak pendiam itu akan melakukan hal yang tercela seperti itu. Ia tidak bisa membayangkan kalau Bu Ina berteriak minta tolong lalu seluruh tetangga akan tahu kalau putranya anak yang rusak. "Kamu lebih baik mati!" Buak! Pak! Regi menendang dan memukul tubuh Genta yang meringkuk di lantai, tidak cukup sampai disitu ia juga mengikat tangan dan kakinya agar ia tidak melarikan diri. Di kamar Lain Gemma terduduk lemas. “Ibu tidak apa-apa? Maaf aku tidak punya tenaga melawan,” ucap Bu Ina, ia membuka lemari pakaian Gemma dan menarik sebuah sarung, lalu menutup tubuh Gemma yang sangat berantakan, pakaian robek, wajah lebam, bibir berdarah “Dia sudah gila Bi, tenaganya sangat kuat, aku saja tidak bisa berkutik.” Gemma merapi