52. Berkoalisi

2607 Words

Semenjak Rengga cerita,aku jadi terusik untuk memperhatikan gerak gerikmu. Aku diam diam memperhatikanmu yang sedang sendiri di depan kelasmu. Aku lihat tidak ada tawa ceria di wajahmu. Aku lihatmu sering sekali menghela nafas seperti orang yang punya beban hidup yang berat. Bilang aku hiperbola atau berlebihan. Tapi memang kenyataannya seperti itu. Kalo kita kebetulan harus berpapasan berhadapan, kamu seperti berusaha menahan senyum .Kalo aku balas menatapmu tajam atau jutek, dia langsung menunduk menghindar, kadang langsung berbalik arah atau berbelok ke arah lain. Begitu pun kalo aku berada di kelasmu dengan Lampir. Kamu terlihat sering menunduk atau menyibukan diri dengan wajah terlihat hampir menangis. Kalo ada Roland atau Kendi baru kamu tertawa atau tersenyum. Atau malah berceloteh

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD