Chapter 5

3533 Words
"Morning darlingg~" Luhan berlari menuruni tangga menuju Baekhyun. Dia memeluk erat leher laki - laki mungil yang sedang menghabiskan sarapan nya itu. "Lepas" "Ishh kau galak sekali " Baekhyun tidak peduli, dia melepaskan paksa tangan Luhan yang melilit di lehernya. Laki - laki cantik itu mencibir pelan lalu mencubit gemas kedua pipi Baekhyun sebelum mengambil duduk di depan laki - laki mungil itu. "Sarapanmu tuan muda" Chanyeol memberikan sarapan untuk Luhan yang diterima dengan sukarela oleh laki - laki cantik itu. "Thankchuu tampan~" "Jangan ganggu Chanyeol b***h!" "Oohh ada yang cemburu. Chanyeol-ah suapi aku ya?" "PARK!" Chanyeol menundukkan kepalanya sebelum pergi meninggalkan meja itu. Baekhyun langsung menatap tajam Luhan yang tersenyum mengejek kearah nya. "Posesif seperti biasa. Hey aku ingin bertanya.." "Apa?" "Sebenarnya apa hubunganmu dengan Chanyeol?" Baekhyun menghentikan suapan waffle di tangannya lalu menatap wajah Luhan yang terlihat sangat penasaran. "Bukan urusanmu! Cepat habiskan sarapanmu atau kau ku tinggal!" Baekhyun membanting pisau dan garpu di tangannya lalu pergi meninggalkan meja makan. "Hey kenapa dia marah? Aku kan hanya bertanya hmm..." Baekhyun menghampiri Chanyeol yang sedang berbicara dengan duo kopi s**u di dekat mobilnya. "Hubungi Krystal, suruh dia kemari" "Hey bukannya dia kau tugaskan di bagian barat" "Ada tugas baru untuknya" "Baiklah" "Kenapa kau memanggil jalang itu kemari Park?" "Kau sudah siap tuan muda?" Baekhyun berdecih kesal lalu membuka kasar pintu mobil sebelum membanting nya. Luhan menyusul tidak lama kemudian dan langsung dihadapkan dengan wajah cemberut sahabatnya itu. "Ini masih pagi dan aku harus mendapatkan wajah jelekmu itu?" "Diam Luhan!" "Oke aku akan diam" Chanyeol memasuki mobil itu, dia melirik tuannya yang masih cemberut sambil melipat kedua tangannya di d**a sedangkan pandangan menatap keluar. "Kita berangkat" Hanya suara Luhan yang mengangguk setuju sedangkan Baekhyun masih tetap dengan keterdiamannya. __ "Hey ada apa dengan wajahmu?" "Mengantuk" Baekhyun menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangannya. Kyungsoo menghela nafas pelan lalu mengeluarkan buku dari dalam tas miliknya. "Hey apa kalian sudah mendengarnya?" "Apa? Aku ketinggalan gosip apa?" "Kau tau kenapa Joohyun tidak masuk dari kemarin?" "Ada apa? Apa yang terjadi padanya? " "Seseorang melihat Joohyun dibawa oleh sekelompok orang dari rumahnya" "Kau serius?" "Seorang senior melihatnya 2 hari yang lalu" "Apa dia diculik?" "Tidak mungkin, senior itu bilang jika ada ayahnya disana" "Jadi dia dibawa kemana??" "Tidak ada yang tau" "Kasihan" Baekhyun menolehkan kepalanya kearah Kyungsoo "Padahal dia gadis yang baik" Kyungsoo yang sadar Baekhyun melirik nya lalu melanjutkan "Ah.. Kami pernah dalam satu kelompok yang sama. Dia juga gadis yang pintar" Baekhyun hanya diam, dia kembali menenggelamkan wajahnya diantara kedua tangannya sebelum suara memekakkan telinga memasuki ruang kelasnya. "Darling~" Baekhyun menghela nafas lelah. Kyungsoo menurunkan buku yang dibacanya dan tersenyum kearah Luhan yang berlari memasuki kelas sambil melambaikan kedua tangannya. "Hay Sweety, ada apa dengan dia?" Kyungsoo hanya mengedikkan bahunya tidak tau. Luhan beralih untuk berdiri di belakang Baekhyun lalu menggoyangkan kasar kedua bahu laki - laki mungil itu. "Baek..Baek..Baek.." Baekhyun mengeram kesal, dia mengangkat kepalanya dan beralih menatap kesal laki - laki cantik itu. "Apa yang kau inginkan Luhan!" "Guru Kim memintaku untuk mengikuti salah satu club. Aku tidak tau harus mengikuti apa?" "Lompat indah" "Sialan!" "Ah Kyungsoo? Benar? Oke sweety, kau mengikuti club apa?" "Aku dan Baekhyun mengikuti club musik" "Aku juga bisa bernyanyi. Aku akan mengikuti club musik juga" "Dan semua orang harus memeriksa telinga mereka nanti" Luhan berdecih malas, dia kembali menatap kearah Kyungsoo. "Aku ingin bergabung, bagaimana caranya?" "Kita hanya harus mengisi formulir nya. Kita bisa memintanya dengan Minseok hyung nanti" "Minseok?" "Ah.. dia ketua club musik" "Baiklah, bagaimana menemuinya?" "Kau benar-benar cerewet Luhan!" "Diamlah Byun! Suaramu tidak membantu sama sekali" "Kita bisa menemuinya di kelasnya" "Ayo pergi" Luhan langsung menarik Kyungsoo. "Eh tunggu, Baek..." Baekhyun menghela nafas pelan. Luhan dan segala sifat pemaksanya. Namja mungil itu bangkit dari kursi nya lalu mengikuti langkah kedua temannya itu. Mereka menaiki tangga menuju lantai tiga, melewati beberapa kelas sebelum berhenti di salah satu kelas. "Minseok hyung" Laki - laki yang di panggil tersebut berhenti berbincang dengan temannya dan menoleh kearah pintu kelas. Laki - laki itu tersenyum kecil sebelum beranjak menemui mereka. "Ada apa?" "Ini Luhan, dia murid baru disini. Dan dia ingin masuk club musik" "Ah.. Oke, hai Luhan, perkenalkan aku Kim Minseok. Kau bisa memanggilku Minseok hyung" "Luhan, Xi Luhan hyung. Aku ingin masuk club musik. Apa boleh?" "Tentu saja, sebentar" Laki - laki bernama Minseok itu kembali memasuki kelasnya, dia meraih tas miliknya sebelum mengeluarkan beberapa lembar kertas dari dalam tas itu. Dia kembali menghampiri Luhan dan Kyungsoo yang masih berdiri di depan kelas sedangkan Baekhyun hanya diam bersandar di dinding dekat pintu kelas itu. "Ini, kau bisa mengisinya dan pulang sekolah nanti kau bisa menyerahkannya padaku" Luhan mengambil kertas itu dan tersenyum ramah kearah Minseok "Terima kasih hyung. Ayoo" Luhan kembali menarik Kyungsoo untuk pergi. Minseok hanya tersenyum kecil sambil melambaikan tangannya. Dia menoleh kearah Baekhyun yang hanya diam sejak tadi. "Baekhyun" Baekhyun yang akan melangkah berhenti dan menolehkan kepalanya kearah Minseok. "Ya hyung?" "Kau tidak terlihat sehat, kau baik-baik saja?" Laki - laki mungil itu tersenyum kecil lalu mengangguk pelan "Aku baik-baik saja" Sebelum kembali berbalik dan meninggalkan kelas itu. Minseok hanya diam sambil memperhatikan punggung laki - laki mungil itu yang semakin menjauh. ** "Park.. " Jongin memanggil Chanyeol yang baru saja meletakkan sepotong strawberry cheesecake di depan Baekhyun. "Anybody home~ Krystal is cominggg~" Jongin menepuk wajahnya pelan, padahal dia sudah meminta perempuan itu untuk menunggu sebentar tapi... "Shut up!" Perempuan itu menolehkan kepalanya dan langsung mendapatkan delikan kesal dari satu-satunya laki - laki mungil yang ada di ruangan itu. Krystal membungkukkan sedikit kepalanya kearah Baekhyun "Tuan muda" lalu mendekat kearah laki - laki mungil itu. "Oy Soojung!" "s**t! Don't call me that!! Soojung sudah mati sejak pertama kali aku menginjakkan kakiku kerumah ini" Perempuan itu menodongkan pisau kecil kearah leher Jongin. Sedikit pergerakan saja, pisau itu bisa menggores kulit leher itu "Oke baik, turunkan pisau ini" "Stop it!" Perintah dari Chanyeol adalah mutlak bagi mereka. Jongin duduk di sofa yang berhadapan dengan Baekhyun, Krystal duduk di single sofa sambil melipat kedua kakinya sedangkan Chanyeol mengambil tempat di sebelah Baekhyun. "Jadi kenapa aku dipanggil kemari? Kalian merindukanku?" "In your dream b***h!" "Ugh tuan muda masih marah padaku? Ayolah, aku hanya bercanda waktu itu" "Bercanda? Dengan kau mencium Chanyeol? Kau benar-benar cari mati" Krystal hanya memutar bola matanya malas. "Malam ini, akan ada transaksi besar-besaran, para penguasa black market akan berkumpul malam ini. Tugasmu..." Chanyeol menunjuk tepat di wajah Krystal "Kau harus menyamar, dapatkan informasi yang bisa kau ketahui tentang Black Frost dan cari tau apakah tuan Xi terlibat dalam transaksi malam ini" "Kenapa bukan Jongin atau Sehun?" "Mereka mengenali wajah Sehun dan Jongin, tapi mereka belum mengenal wajahmu" "Hell tentu saja, dia kan sudah ditendang tuan muda pergi jauh dari tempat ini hahahaha" Krystal melemparkan kesal bantal sofa tepat di wajah laki - laki tan itu. "Aku tidak menerima kesalahan apapun Krystal-ssi" Krystal mengangguk paham saat suara Chanyeol berubah menjadi dingin. "Dan tuan muda.." Chanyeol menolehkan kepalanya kearah Baekhyun yang masih asyik menyantap sepotong kue strawberry itu. "Aku tidak akan mengizinkan anda untuk ikut" "Aku masih pemimpin kelompok ini. Aku yang akan memutuskan, aku ikut atau tidak" Baekhyun menatap tajam laki - laki tinggi itu. "Tuan muda..." "Yuhuuuuuuu.. Luhan pulang~" Chanyeol menghela nafas pasrah. Seorang laki - laki cantik memasuki rumah itu dengan beberapa kantong belanjaan di tangannya. Luhan sedikit terkejut saat melihat seorang perempuan ada di ruangan itu. "Wow aku terkejut kau masih bernafas" Krystal hanya mengedikkan bahunya acuh, seseorang mengikuti Luhan dengan beberapa paper bag di tangannya. Itu Sehun, yang di paksa Luhan untuk menemaninya berbelanja. "Oh Sehunnie, kau bisa meletakkan belanjaanku di kamar" "Well, apa Sehun sudah keluar dari kelompok Byun dan menjadi babu Luhan?" Krystal tersenyum jahil tapi diabaikan oleh Sehun yang mulai menaiki tangga menuju kamar Luhan. "Oke cukup. Kalian bisa pergi" "Hey kenapa pergi? Aku baru pulang~ apa yang kalian bicarakan?" Baekhyun mengabaikan Luhan, dia menarik Chanyeol untuk pergi dari tempat itu. Luhan menghempaskan tubuhnya di sofa. "Jadi bagaimana kau bisa ada disini?" Tanya Luhan pada perempuan yang masih bertahan di tempat itu. "Chanyeol memanggilku" "Dan Baekhyun?" "Tentu saja masih marah haha" "I know that" "Hey itu sudah terjadi lama sekali. Aku hanya bercanda you know?" "Kau pikir siapa Byun Baekhyun itu? dan kau mengganggu Park Chanyeolnya? Aku masih terkejut kau masih hidup" "What the hell! Aku hanya mencium Chanyeol dan itu di pipi. Tuan muda memang terlalu posesif" Luhan hanya mengedikkan bahunya acuh lalu pergi meninggalkan perempuan itu seorang diri. ** Sehun menutup pelan kamar Luhan, lima menit yang lalu laki - laki albino itu diminta untuk memastikan jika laki - laki cantik itu sudah tertidur di kamarnya. "Dia tidur" Baekhyun menganggukkan kepalanya. Chanyeol menarik topi hoodie berwarna hitam yang di kenakan oleh Baekhyun untuk menutup kepala yang lebih mungil lalu segera memasuki mobil. "Dimana perempuan sialan itu?" "Dia sudah pergi" Jongin membawa mobil melewati jalanan malam yang cukup senggang diikuti oleh beberapa mobil di belakang mereka. Ini sudah pukul satu dini hari dan transaksi akan dilakukan 30 menit lagi. Baekhyun menyandarkan kepalanya di d**a Chanyeol dengan lengan yang lebih tinggi merangkul erat bahu laki - laki mungil itu. "Kita bisa pulang jika..." "Tidak, lanjutkan" Chanyeol mengelus lembut bahu laki - laki mungil itu. Kedua mata Baekhyun perlahan terpejam, kedua lengannya dia bawa untuk melingkar di pinggang yang lebih tinggi. "Krystal menghubungiku. Mereka ada di pelabuhan Busan. Dia melihat Jung Dong Hwan dan Cha Seung Won disana" "Sudah kuduga. Dua pria b******k itu pasti terlibat" Jongin mempercepat laju mobilnya menuju Busan. __ Krystal turun dari mobilnya setelah mengirimkan pesan kepada Sehun. Perempuan cantik itu mendekati sekelompok orang berdiri tidak jauh dari tempatnya. Perempuan itu mengenakan dress hitam ketat diatas lututnya dengan belahan d**a yang terlihat sangat sexy. "Permisi tuan-tuan" "Wow lihat siapa disini. Kau sendirian cantik?" Krystal mengedikkan bahunya sambil tersenyum manis. "Ingin kami temani" "Tentu saja" Krystal mengambil tempat di tengah mereka. "Jadi barang apa yang menarik malam ini?" "Mereka mengatakan jika kita tidak akan menyesal. Tapi tidak mengatakan barang seperti apa itu" "Aku melihat Jung Dong Hwan tadi" "Tentu saja, tua bangka itulah yang mengatakan jika kita tidak akan menyesal. Ah kudengar jika tuan Xi beberapa kali menemui tua bangka itu" "Tuan Xi?" "Kau mendengar beberapa hari yang lalu seorang menteri tewas di rumahnya bukan?" "Ah I know that" "Mereka terlihat beberapa kali bertemu" "Jadi menteri ini terlibat?" Pria itu hanya mengedikkan bahunya tidak tau. "Tidak ada yang tau, hanya saja tua bangka itu bukan sembarang orang yang bisa dengan mudah melibatkan orang lain terutama seorang menteri. Kurasa tuan Xi tidak terlibat, tua bangka itu lebih senang bekerja sendiri" "Ah dan satu lagi, apa kalian mendengar berita itu?" "Apa?" "Black Frost. Mereka mungkin ada disini" "Black Frost? Siapa mereka?" Tanya Krystal sambil melipat kedua tangannya. "Tidak ada yang tau. Mereka seperti hantu. Tiba-tiba muncul dan setelah itu menghilang" "Tidak seorangpun?" "Kudengar ada seseorang yang pernah melihat salah satu anggota Black Frost. Tapi dia menghilang, mungkin terbunuh atau bersembunyi" "Well ada wanita cantik disini" Serentak beberapa pria yang tadi berbincang bersama Krystal langsung membungkukkan tubuh mereka. "Sorry?" Krystal mengernyit dahinya saat melihat Cha Seung Won mendekati mereka. "Siapa namamu cantik?" "Lee Soojung" "Ingin ikut bersamaku?" Namja itu mengulurkan tangannya kearah Krystal yang di sambut dengan baik oleh perempuan itu. Sejujurnya dia sedang menyumpahi pria bernama Cha Seung Won itu tapi ini sudah menjadi tugasnya. "Kenapa kau bersama mereka" "Well tidak ada yang penting. Mereka hanya sedang membicarakan Black Frost atau apalah itu" Pria Cha itu berdecih malas sambil merangkul pinggang Krystal. "Mereka hanya sekelompok hama yang suka bersembunyi" "Anda mengenal mereka?" "Tidak, tapi tidak ada yang perlu kau khawatirkan cantik. Mereka tidak akan mengganggumu selagi kau bersamaku" Krystal hanya tersenyum kecil sambil mengutuk dalam hati pria sialan ini. "Well sepertinya ada tamu tak diundang" Di ujung sana perempuan itu dapat melihat, Chanyeol, Sehun, Jongin dan juga tuan mudanya keluar dari sebuah mobil. "Park Chanyeol" Chanyeol hanya diam saat Cha seung Won dan juga Krystal mendekatinya. "Apa yang membuat kalian datang kemari?" "Aku tidak menyukai seseorang yang mengusik wilayahku" "Haha tuan Park" Pria itu mendekati Chanyeol yang hanya diam di tempatnya sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana. "Kami tidak sedang mengusik wilayahmu. Ayolah kita bersenang-senang malam ini. Tua bangka Jung mempunyai barang menarik" Baekhyun yang sejak tadi hanya diam berdecih malas melihat berapa pintar nya pria Cha itu menjilat. Wajahnya yang tertutupi hoodie dan tubuhnya yang berada di belakang Chanyeol membuatnya terhalang dari tatapan seluruh pria di tempat itu. Laki - laki mungil itu mulai menatap sekelilingnya, tempat ini penuh dengan container bekas. Beberapa orang berjaga di sekitar tempat ini dan beberapa orang lain yang mungkin tertarik dengan barang yang akan di tawarkan nanti. Baekhyun kembali melirik sekelilingnya dan matanya tertuju kepada sekelompok orang yang di paksa untuk memasuki sebuah container di ujung sana. Dia kembali melirik kedepan dan masih melihat pria berumur 40-an itu mencoba untuk memperdaya Chanyeol-nya. Laki - laki mungil itu kembali melihat pada sekelompok orang di ujung sana dan terkejut saat menemukan seseorang yang dikenal nya. Itu Joohyun, teman sekelas nya. Bagaimana dia bisa ada disini? Dengan langkah pelan laki - laki mungil itu melangkah mundur tanpa sepengetahuan siapapun untuk mendekat kearah container yang berisi puluhan manusia yang mungkin akan di jual malam ini. Krystal melihat langkah Baekhyun yang menjauh, dia yang sejak tadi hanya diam di sebelah Cha Seung Won melangkah mundur. Dia tidak bisa memberitahu Jongin dan Sehun atau penyamarannya akan terbongkar. Baekhyun semakin menarik topi hoodie untuk menutupi wajahnya, matanya menatap awas pada pergerakan beberapa pria yang masih berjaga di sekitar container itu. "Sial! Mereka terlalu banyak" Laki - laki mungil itu kembali mendekat, langkahnya pelan sambil terus mengawasi sekitarnya. Sebelum di sepuluh langkah terakhir seseorang menepuk bahunya "Apa yang kau lakukan disini? Bagaimana kau bisa kabur?!" Baekhyun mengutuk kesal, bagaimana bisa dia ketahuan? Laki - laki mungil itu menghela nafas pelan lalu menolehkan kepalanya dan langsung melayangkan pukulan di wajah pria itu. Dia langsung melarikan diri. Laki - laki mungil itu mengupat pelan saat beberapa orang mulai mengejar dirinya. Dia akan sulit untuk kabur jika di tempat ini penuh dengan mereka. "Sialan seharusnya aku tidak kemari" Baekhyun berbelok ke kanan dan langkahnya terhenti saat melihat beberapa orang pria sudah berdiri di hadapannya. "Kau mau lari kemana anak manis? Kau pasti akan terjual sangat mahal malam ini. Lihatlah wajah yang cantik ini" "Lepas b******k!" Baekhyun kembali memukul seorang pria yang mencoba untuk menyentuhnya. "Tangkap dia" Sekumpulan pria itu langsung menangkap tubuh Baekhyun yang kembali mencoba lari. "LEPAS!" PLAAKK Pukulan keras Baekhyun terima saat mencoba untuk meronta. Dia menjilat sudut bibirnya yang perih dan mengeluarkan sedikit darah. Laki - laki mungil itu menatap remeh pria yang baru saja memukulnya itu. "Kau tidak mengenal siapa aku?" "Diamlah bocah! Bawa dia" "Kita lihat saja, apa yang akan terjadi dengan kepalamu jika aku melihatmu lagi" Baekhyun kembali menjilat luka di sudut bibirnya. Laki - laki mungil itu ditarik untuk memasuki salah satu container. Ini bukan container yang sama dengan yang dilihatnya tadi. Tidak ada seorangpun disini dan yang lebih membuat Baekhyun kembali meronta adalah container itu bukanlah container biasa melainkan tempat untuk menyimpan ikan beku. Sial! Dia akan mati kedinginan disini. __ Jongin yang tadi fokus dengan perbincangan kedua pria di depannya itu mulai merasa bosan. Dia melirik sekelilingnya dan terkejut saat tidak menemukan Baekhyun dimanapun. "PARK! Tuan muda..." Sehun akhirnya juga menyadari ketidakberadaan tuan mudanya itu. Sial! Dia mulai menghubungi seluruh anak buahnya melalui earpiece dan tidak lama mereka sudah tiba di belakang ketiga laki - laki tinggi itu. "Cari tuan muda" "wow wow tunggu dulu. Apa yang ingin kalian lakukan?" "Bukan urusanmu" "Itu akan menjadi urusanku jika kalian mengganggu" "Menyingkir" Suara dingin Chanyeol hanya dibalas dengan seringai remeh pria itu "Aku tidak main-main" "Tidak, sebelum kau berlutut dibawah kakiku" Chanyeol melangkah mendekat, pria Cha itu mengeluarkan pistol nya dan langsung mengarahkan mulut senjata itu tepat di dahi Chanyeol. Sehun dan Jongin yang melihat langsung mengeluarkan senjata mereka dan mengarahkannya pada pria Cha itu. "Sepertinya ini akan seru" Sekelompok pria membawa senjata mendekati mereka dan langsung mengarahkan senjata mereka kearah musuh begitu juga dengan anak buah yang tadi di panggil oleh Sehun. Chanyeol tersenyum miring, kedua tangannya masih tersimpan di saku celana. "Kau benar-benar memuakkan" "Aku tau itu, jadi sebelum peluru ini menembus kepalamu. Silahkan pergi, aku tidak akan mengusik wilayahmu. Kami hanya hm.. meminjam? Hahaha" Suara tepuk tangan terdengar, Sehun dan Jongin menoleh dan melihat Jang Dong Hwan berdiri tidak jauh dari mereka bersama dengan anak buahnya. "Apa yang terjadi disini? Tuan Park? Wow suatu kehormatan anda datang" "Lihat, kau tamu kehormatan kami Park" "Menyingkir!" "Ti..dak" Dor! Semua orang menatap terkejut saat tiba-tiba tubuh Cha Seung Won sudah ambruk ke tanah dengan dahi yang bersarang peluru. "Aku sudah memperingatkanmu" Laki - laki tinggi itu mengarahkan senjata nya kearah Jang Dong Hwan. "Bawa semua anak buahmu selagi aku berbaik hati" "Tu..Tuan Park kita bisa..." Dor! "Habisi mereka!" Perintah Jongin, laki - laki tan itu langsung menembaki musuh tanpa berhenti. Sehun yang tidak jauh dari tempatnya juga sudah menumbangkan beberapa orang yang mencoba untuk melukainya. Sedangkan Chanyeol, laki - laki tinggi melangkah mantap mendekati seseorang yang sejak tadi tidak menjadi pusat perhatian tapi terus mengawasi dalam diam. "Choi Taejoon" "Kita bertemu lagi Park" "Bukan saatnya" Taejoon tersenyum miring lalu mengarahkan senjata kearah Chanyeol dan... Dor! Satu musuh yang sudah mengarahkan senjata nya kearah Chanyeol tewas. "Aku tidak ingin kau mati disini" Chanyeol tersenyum remeh lalu melangkah meninggalkan pria itu. "Dengar Park. Black Frost tidak akan melepaskan tuan mudamu itu" Chanyeol tetap melangkah menjauh "Dan mereka tidak akan berbaik hati untuk yang kedua kalinya" ** Tubuh Baekhyun mulai menggigil, hoodie yang di kenakan nya tidak membantu sama sekali. Apa dia akan mati disini? Chanyeol? Sehun? Jongin? Mereka tidak ada yang menyadari saat dia pergi tadi. Siapa yang akan membantunya keluar dari container ini. Tubuh mungil itu mulai melemah, dia meringkuk di sudut sambil menggosokkan kedua tangannya. "Apa aku akan mati disini?" __ Krystal mengendap di sela-sela container, dia sadar jika situasi saat ini sudah sangat kacau. Mungkin salah satu dari mereka sudah mati. Dia yang awalnya ingin mengikuti Baekhyun harus berhenti saat melihat sesuatu yang mencurigakan. Dia melihat seseorang yang terus mengawasi mereka dari kejauhan dengan setelan hitam. Dia mengikuti laki - laki itu, mencurigai jika dia adalah salah satu dari anggota Black Frost. Tapi pengejaran nya gagal saat terdengar suara tembakan. Laki - laki itu segera pergi dan Krystal kehilangan jejak nya. Maka dari itu dia kembali mencari Baekhyun. "Tuan Jung sudah mati. Apa yang harus kita lakukan?" Kedua kaki perempuan itu berhenti saat melihat sekumpulan pria bersembunyi di balik sebuah container. "Kita bawa semua tahanan itu, kita bisa menjual mereka pada mafia China" Krystal mengikuti mereka yang mulai mendekati dua buah container besar dan menarik paksa puluhan orang yang di tahan di dalam container itu. Krystal menajamkan penglihatannya jika saja tuan mudanya mungkin salah satu yang di tahan disana. "Cepat pergi!" "Tunggu" "Apa? Kita harus cepat pergi dari tempat ini" "Kau ingat? Bocah kecil yang tadi memukulmu" "Dia barang bagus. Bawa dia" Krystal bergumam pelan, bocah kecil? Apa mungkin itu tuan mudanya? Langkah kaki perempuan itu terus mengikuti seorang pria yang melangkah menuju satu container yang terletak cukup jauh dari tempat sebelumnya. "Tuan muda" Krystal langsung mengeluarkan pistol yang dia simpan di dalam dress nya saat melihat pria itu menyeret seorang laki - laki mungil. Dia mendekati pria itu dengan menyembunyikan senjata di belakang tubuhnya. "Ouh nona cantik yang tadi? Kenapa masih disini? Ini berbahaya untukmu" "Tuan, siapa laki - laki itu?" "Ah bocah sialan ini?" Dia menarik dagu laki - laki mungil itu dengan kasar. Krystal dapat melihat wajah tuan mudanya yang pucat dengan nafas tersengal. "Ini barang bagus bukan? Kami akan menjualnya" "Dalam mimpimu!" Dor! Krystal langsung berlari menangkap tubuh Baekhyun yang hampir menyentuh tanah. Perempuan itu menendang kasar tubuh yang sudah tergeletak penuh darah itu. Dia mengeluarkan ponsel nya untuk segera menghubungi Chanyeol. "Baekhyun bersamaku. Lokasi *******" Dia segera menutup panggilan itu lalu melihat bagaimana kondisi tuan mudanya. "Tuan muda" Krystal menepuk pelan pipi pucat itu, bibirnya membiru dan dia tidak mempunyai apapun yang bisa menghangatkan tubuh laki - laki mungil itu. "Baekhyun" Krystal melambaikan tangannya saat melihat Chanyeol yang berlari mendekati mereka. Dia langsung membuka coat hitam panjang yang di kenakan nya lalu memakaikan nya ke tubuh mungil itu. "Cha..Chanyeol.." Lirih Baekhyun, Chanyeol langsung merengkuh tubuh mungil itu di pelukan nya. Tubuh tuan mudanya itu sangat dingin. "Aku disini" "Ta..tahanan i..itu" "Dimana mereka?" Tanya Chanyeol pada Krystal. Perempuan itu menunjukkan arah perginya mereka. Chanyeol mengangkat tubuh Baekhyun dalam rengkuhan nya dan mengikuti langkah Krystal. "Chanyeol dingin~" Baekhyun semakin menenggelamkan tubuhnya ke d**a Chanyeol. kedua tangannya memeluk erat tubuh tinggi itu. "Sebentar, hanya sebentar lagi Baek" "Itu mereka" "Habisi" Krystal mengangguk patuh lalu menembaki tiga orang pria yang sedang memaksa para tahanan mereka untuk menaiki sebuah kapal. Sehun dan Jongin muncul tidak lama dengan darah yang menghiasi baju mereka. "Bawa para tahanan itu dan segera kembali" Jongin dan Sehun langsung membantu Krystal menghabisi beberapa pria lainnya yang mencoba untuk melawan. Chanyeol menyentuh dahi Baekhyun dengan punggung tangannya. Tubuh laki - laki mungil itu masih menggigil tapi sepertinya dia sudah terlelap. Lalu tatapan nya beralih pada sudut bibir Baekhyun yang terluka. "Maaf" Dia mendekatkan wajahnya ke wajah Baekhyun "Maaf " Sebelum meninggalkan satu kecupan lembut di sudut bibir laki - laki mungil itu. **
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD