When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Disini lebih higienis, Sayang." Kata Daniel dengan penuh kelembutan, lalu meminta Waiters untuk melayaninya. Tanpa Kiran dan Daniel sadari, ada seseorang yang memantaunya, dan itu sangat membuat orang yang mengawasinya merah padam karena marah. "Aku bersumpah akan membuat kamu menderita, Kiran." Gumam lirih orang itu sambil memandang Kiran dengan tatapan penuh kemarahan. Orang itu pun langsung pergi setelah dirasa ia sudah menemukan sebuah rencana untuk kedepannya, dimana ia akan memisahkan Kiran dengan Daniel sesuai dengan keinginannya. Daniel dan Kiran yang memang tidak menyadari kalau dirinya sedang dalam pantauan seseorang tetap asyik sarapan yang dibumbui oleh candaan. Setelah urusan mengisi perut sudah selesai, Kiran dan Daniel pergi dari resto itu, dan menuju ke kampus. Daniel