When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Dengan pelan Kiran memutar handle pintu kamar tersebut, dan benar saja, Kiran terkejut. Kiran sedikit menutup pintu kamar tersebut dan memundurkan langkahnya ke belakang dengan pelan, bahkan bersamaan dengan air mata beserta senyum hambar nya. "Apa ini yang Uncle maksud sebagai pertunjukan?" tanya Kiran dengan tawa renyahnya, mulai menyadari maksud dari setiap kata-kata Daniel sejak kemarin. Daniel sendiri tidak menjawab, dan membiarkan Kiran melihat dan mengartikan sendiri apakah orang yang ada di dalam itu benar-benar Jovi yang ia kenal, atau Kiran salah orang, Daniel membiarkan Kiran benar-benar meyakinkan hatinya kalau apa yang ia lihat saat ini mampu menyadarkan dirinya. Kiran mendekati Daniel, dan menatap Daniel dengan tatapan yang sulit di artikan, antara meminta penjelasan, at