Tidur Elora merasa terusik saat sebuah tangan besar membelai puncak kepalanya. Tangan itu terasa hangat dengan gerakan lembut teratur. Dalam lelapnya pun Elora bisa mengenali siapa pemilik tangan besar itu. Tangan yang sejak dirinya terlahir ke dunia telah menimangnya dengan penuh kasih kasih. Sekalipun tak pernah marah atau membentak saat dirinya melakukan kecerobohan atau kesalahan. Dia adalah laki-laki yang tak pernah ingin ia sakiti hatinya. Tapi semalam dirinya justru menyakiti laki-laki itu dengan sadar dan sengaja. "Sayang bangun, sholat subuh dulu yuk!" Laki-laki itu berbicara sembari tanpa henti memberikan belaian lembut di kepalanya. Elora menggeliat hingga selimut yang menutupi tubuhnya merosot hingga memperlihatkan penampilan Elora yang seksi. Gadis itu hanya mengenakan set