Hujan sedang turun lumayan deras. Hari sudah menjelang malam dan Sofia sudah berada di rumah. Erwin mengantarnya pulang beberapa jam yang lalu setelah melakukan perdebatan pendek. Sampai detik ini wanita itu masih marah. Dia tidak suka dengan cara Erwin memperlakukannya.
Sofia melipat kedua tangan sambil berdiri di depan jendela kaca yang menghubungkan dia dengan pekarangan rumah. Dia bisa melihat dengan jelas titik-titik hujan yang turun meskipun malam mulai menyapa. Diam-diam Sofia gelisah, menanti kepulangan Rafael.
Kegelisahan wanita itu kemudian teralihkan oleh suara dering ponselnya. Sofia berharap panggilan itu datang dari pria yang dia tunggu, Rafael. Bibir wanita itu melengkung ke atas saat melihat nama suaminya tertera di layar ponsel. Dengan tanpa menunda, dia segera menerima
