"Lihatlah, indah, bukan?" ucap Rafael saat mereka tiba di pinggiran kebun teh yang menyerupai tebing. Mengarah ke bawah sana, ada jurang yang lumayan curam, tetapi ada sebuah jalan setapak berliku yang dibuat oleh warga untuk menghubungkan mereka dengan danau. Mereka bisa saja turun ke bawah untuk melihat danau itu lebih dekat, tetapi hari yang sudah lumayan sore membuat keduanya mengurungkan niat. Bukan berarti tidak akan ke sana. Esok hari mereka bedua sepakat untuk datang lagi dan turun ke bawah sana. "Benar kata kamu, Raf. Airnya biru. Kelihatannya jernih." Sofia memandang takjub kumpulan air yang sedikit luas tersebut. Dari sana mereka bisa melihat air danau berwarna biru dengan beberapa tumbuhan hijau di sekeliling tempat itu. Danau tersebut dikelilingi bukit-bukit hijau yang