2. Dua

2160 Words
Seharian penuh Ara tidak turun dari kamarnya. Membuat Gerald yang juga seharian berada di rumah Keen, jadi was-was. Perusahaan Gerald, bekerja sama dengan perusahaan Regan. Itu alasan kenapa Gerald belum pulang. Pembahasan yang panjang membuat Gerald betah disana. Kini semua orang sudah berkumpul di meja makan. Mika memasak banyak makanan untuk mereka. Karena Gerald sudah dia anggap sebagai anaknya sendiri. "Yah, Ara kok gak kelihatan? apa lagi main sama Kris?" tanya Mika yang tak melihat Ara dan Kris. "Assalamualaikum semua!!" teriak seorang pemuda yang di lehernya tergantung earphone. "Loh bunda, tuyulnya aku mana?" tanya Kris yang tak menangkap keberadaan Ara. "Loh, bunda kira tadi sama kamu," Gerald menundukkan kepalanya, apa ini gara-gara dia, Ara tidak mau turun. "Kak, kenapa Ara tidak di bawa pulang hah?" Kris mencengkram kerah leher Keenan. "Tadi kakak kan yang ajak Ara jalan-jalan? sekarang dimana dia?" teriak Kris kesal. Kekesalannya makin memuncak ketika melirik Gerald. "Bisa lepasin tangan kamu? gak sopan!" ucap Keen dengan santai. Kris melengos. Ia kesal dengan kakaknya satu itu. Awas saja kalau terjadi apa-apa dengan adiknya. Ia akan memberi pelajaran pada Keen walaupun ia kakaknya. Kris tak main-main bila menyangkut adik kesayangannya. "Kris, jangan lewati batas!" tegur Regan. "Ara ada di kamar, dari siang tidak mau turun," jelas Regan. "Terus ayah gak bujuk gitu? kalau terjadi apa-apa sama Ara gimana? dia pasti juga belum makan," teriak Kris kesal. Regan juga baru sadar. Saking sibuk mengurusi bisnisnya, ia lupa dengan putri tersayangnya. Kris berlari terlebih dulu di kamar adiknya. Membuka pintu dengan kunci cadangan. "Ara ara!! kamu kenapa?" panik Kris saat melihat tubuh adiknya meringkuk lemah. "Ayah! bunda!" teriak Kris membuat Regan dan Mika tergopoh-gopoh. "Ada apa nak?" tanya Regan khawatir. "Ini Ara kok gak mau bangun kenapa yah?" Regan mendekati Ara, meletakkan tangannya di dahi Ara. Tapi, suhu tubuhnya normal. "Dia gak apa-apa Kris." "Ayah," rengekan manja akhirnya keluar dari bibir Ara. "Sakit!" rintihnya. Regan dan Kris berebut mendekati Ara. "Mana yang sakit, sayang?" tanya Regan lembut. "Mana yang sakit? kenapa? biar kakak hajar yang sudah nyakitin kamu. "Kakiku sakit, hiksss!" rengek Ara menelusupkan kepalanya di d**a Regan. Gerald memijit pangkal hidungnya. Kenapa perempuan merepotkan sekali?. "Sini aku periksa!" ucap Keenan mendekati adiknya. "Jangan!" cegah Ara spontan. "Kakak gak boleg deket-deket. Pergi sana!" ketusnya. Semua orang kaget melihat sikap Ara. "Biar kakak periksa dulu," bujuk Keen. "Gak boleh, kakak jahat!" maki Ara makin mengeratkan pelukannya pada Regan. "Keen, ada apa ini?" tanya Regan memincingkan matanya curiga. Keenan menghela napas, perasaam tadi dia tidak salah apa-apa. "Nak, ada apa? cerita sama bunda!" Mika ikut mendekati putrinya. Menyingkap kaki Ara dan memijit pelan. "Sakit, bunda!" Gerald melihat telapak Kaki Ara yang memerah, pasti itu akibat dari jalan kaki dua kilo tadi. Bosen melihat tingkah kekanakan Ara, Gerald memutuskan keluar dari kamar bernuansa pink itu. Setalah Regan dan Mika membujuk Ara, akhirnya gadis itu mau ikut makan malam. Ara duduk diapit Regan dan Kris. Regan dengan telaten menyuapi Ara yang tampak menggemaskan dengan pipi tembemnya. Gerald melirik lirik kearah Ara. Namun, gadis itu tampak mengacuhkannya. Ara asik dengan udang bakar buatan bundanya. "Ayah, aku mau lanjut sekolah ke luar negeri ya," ucap Ara dengan mulut yang masih penuh makanan. "Gak boleh, Ara harus tetap disini!" cegah Kris dengan tegas. "Dimakan dulu, nanti setelah itu bicara!" tegur Regan bijak. Setelah menjadi bapak, Regan banyak berubah. Regan lebih banyak menumbuhkan rasa sabar. Ketiga anaknya adalah anugrah Tuhan yang sangat berharga. Walaupun ketiga anaknya kadang membuat ia kesal bersamaan, tapi Mika selalu bisa meredakan emosinya agar tak meledak di hadapan anak-anaknya. "Gerald makan yang banyak! Bunda lihat kamu kurusan, nak," ujar Mika terkekeh geli. Mika dan Regan tak tau kalau putrinya menyukai Gerald. Hanya Kris tempat Ara bercerita. "Iya bunda," jawab Gerald. Saat asik berbincang-bincang, suara bel berbunyi. Kris dengan segera beranjak, membukakan pintu untuk sang tamu. Alangkah terkejutnya kalau yang datang adalah setumpuk es krim rasa coklat berbagai toping. "Ayah! bunda!" teriak Kris dari luar. "Ini kerjaan siapa beli es krim segunung? emang mau ada selametan?" teriaknya lagi. Mendengar kata es krim, Keyara langsung berlari keluar. "Mana es krimnya?" teriak Ara heboh. "Waaaah banyak sekali!" teriaknya langsung memeluk setumpuk es krim yang berjejer rapi. Kurir yang mengantar hanya geleng-geleng kepala. "Kakak!! makasih banyak ya, Ara sayang kakak," ucap Ara heboh merangkul Keenan. Ia bahkan mengecupi seluruh wajah Keenan walau ia harus berjinjit. Melihat pemandangan itu, membuat Gerald panas dingin. Seharusnya dia yang berada di posisi itu. Semua es krim dia yang membelinya, khusus untuk Keyara. Untuk apa dan mengapa? Gerald juga tidak tahu. ***** Pagi-pagi sekali, Ara sudah diantar Kris ke sekolah. Ara tipe orang yang mudah bergaul, walau ia sangat manja. Kedua sahabat Ara pun Maklum, karena Ara hidup dalam keluarga yang berkecukupan juga dinaungi oleh sosok Ayah dan kedua kakaknya yang tak pernah absen memanjakannya. Seperti saat ini, Ara membagikan es krimnya pada Lala, Cika dan teman-teman yang lain. "Eh tau gak, kemarin aku kesel sama kak Gerald. Ternyata dia udah punya pacar. Kalo gak salah namanya Merrys," ucap Ara. Obrolan mereka bertiga tak pernah lepas dari Gerald, Andra pacar Lala dan Fero pacar Cika. "Masa sih? kayaknya aku baca majalah dia baru putus sama yang namanya Fiolet deh." timpal Lala sambil menyuap es krim ke dalam mulutnya. "Kamu harus pepet terus tuh si Gerald. Udah kayak es, belagu lagi." ucap Cika sebal. Cika itu adik sepupu Gerald, yang tinggal satu rumah. Dari kecil, Cika sudah di asuh oleh papa Ardhan dan istrinya, karena orang tua Cika sibuk mengurusi bisnisnya di luar negeri. Gerald sendiri sangat menyayangi Cika melebihi apapun. Walau tidak pernah Gerald mengungkapkan dengan kata-kata. "Au ah, dia jahat!" ketus Ara. "Eh hari ini kak Gerald ngadain pesta di perusahaan. Ayo kita kesana!" ajak Cika heboh. "Ya mana boleh kita ikutan?" "Kan kamu anaknya om Regan. Pasti ayah kamu di undang, Ra." jelas Cika. "Nanti Lala, datang sama aku aja. Gimana?" Cika menaik turunkan alisnya. Ia punya rencana hebat untuk mendekatkan Gerald dan Ara. Apapun yang terjadi. Cika harus maju paling depan. Cika mengembangkan smirknya lalu merangkul kedua sahabatnya yang kebingungan. Pesta pengesahan anak cabang perusahaan Gerald, kini di rayakan di Balroom perusahaan Regan. Selain karena anak cabang hasil kerjasama mereka berdua, Balroom di gedung perusahaan Regan lebih luas. Seperti biasa, Gerald tampil memukau dengan setelan jas hitam dan celana kain senada. Rambutnya yang disisir rapi membuat para wanita meleleh. Belum lagi rahang yang tegas dan aura yang sangat mendominasi. Bisik-bisik terdengar saat ia berjejeran dengan Regan. Para ibu-ibu sosialita menyebut Regan sebagai Hot daddy, sedangkan menyebutnya sebagai menantu idaman. Walau sudah berumur, Regan tetap tampan. Dan Mika sangat bersyukur akan hal itu. Walau kadang, Mika cemburu melihat suaminya menjadi buronan ibu-ibu sosialita. Gerald tersenyum kecil melihat adik sepupunya. Cika sangat cantik dibalut gaun putih yang membekuk lekuk tubuhnya. Tiba-tiba, Gerald mendengar krasak krusuk yang di perbincangkan para pria. "Aku dengar putri satu-satunya pak Regan sangat cantik." ucap salah satu pria di dekat Gerald. "Dia teman adikku, wajah imutnya sungguh membuatku tertarik!" celetuk salah satu orang. Suara tawa memenuhi perkumpulan para pria itu. Gerald mengepalkan tangannya kuat. "Aku tadi sudah melihatnya, dia bahkan lebih cantik saat ber make up." lagi-lagi mereka tertawa. Seolah yang mereka bicarakan adalah lelucon. "Lihat! dia datang. Cantik bukan!" Gerald memfokuskan pandangannya kearah pintu. Seorang gadis berbalut dress coklat s**u panjang, juga hijab senada. Gaun yang di gunakan Keyara bahkan sama sekali tidak memperlihatkan lekuk tubuhnya, tapi mampu membuat para pria melihatnya tak berkedip. "Aku tak bisa membayangkan, bagaimana kalau dia bertekuk lutut dibawahku." ucap Niko, CEO Abraham company. Gerald berjalan tergesa mendekati Keyara. Tanpa kata, ia menarik pinggang Keyara. Membuat jantung Keyara behenti berdetak. Ia sangat gugub. Mimpi apa tadi malam, hingga ia di peluk oleh Gerald. "Apa kamu mencoba memancing mata pria disini?" tanya Gerald berbisik di telinga Keyara. Keyara ingin menghindar, tapi kepalanya di tahan Gerald. "Ayo ikut aku!" "Eh tunggu, aku mau dibawa kemana?" tanya Keyara mencoba melepas cekalan tangan Gerald. "Diem!" tekan Gerald membekap bibir Keyara. Gerald mempercepat langkahnya, agar Regan tak mengetahui aksinya. Kalau sampai Regan tau, sudah pasti ia akan mati di tangan pria paruh baya itu. Gerald memasukkan Keyara dalam gudang gelap. Keyara menjerit, ia takut gelap. "Kenapa aku dibawa kesini?" teriak Keyara mengeratkan pelukannya pada pinggang Gerald Gerald memejamkan matanya. Suhu panas seketika langsung menyerangnya. Dengan kasar, Gerald melepas pelukan Keyara. Keyara yang tak siap pun langsung limbung. "Itu hukuman untukmu yang tebar pesona dengan para pria diluaran sana!" desis Gerald. "Tetap disini sampai aku kembali!" perintah Gerald mengunci pintu gudang tersebut tanpa perasaan. Keyara menangis, menggedor gedor gudang. Meminta belas kasihan pria yang sangat dicintainya. Namun, Gerald seakan tulis. Gerald berlalu begitu saja tanpa mempedulikan jeritan dari Keyara. Keyara bingung dengan apa yang terjadi dengan Gerald. Kenapa Gerald besikap demikian. Perasaan ia tak berbuat apa-apa. Disisi lain, Cika dan Lala kebingungan mencari Keyara. Niatnya kemari kan untuk mendekatkan Keyara dan Gerald. Cika juga sudah menyusun rencana yang dia yakin akan berhasil. Namun, sahabatnya itu malah tak muncul. Regan dan yang lainnya asik dengan pesta, hingga melupakan Keyara. Keyara menutup matanya sambil menangis. Gerald jahat. Sangat jahat. "Hikss ..." "Aku takut, hikss ..." "Haloo!! apa ada orang?" Dok dok dok! Rara tergagap, ia bangkit berdiri mencoba menggapai sesuatu. Namun ia tak melihat apa-apa karena gelap. Do dok dok! "Haloooo!! apa ada orang?" teriak suara pria di luar sana. Sebenarnya pria itu juga merinding mendengar suara orang menangis. "Iya iya. Ada orang, tolong bukain pintunya!" teriak Rara yang merasa ada secercah harapan. "Menjauhlah dari pintu, aku akan mendobraknya!" Keyara menjauh, dan sedetik kemudian pintu sudah terbuka lebar. "Keyara?" tanya pria itu memastikan. Siapa yang tak kenal dengan Keyara. Gadis cantik yang pesonanya membuat para pria menatap. Walau dengan balutan hijab, kecantikan Keyara makin bertambah. "Iya," jawab Keyara gugub "Aku Niko. Rekan kerja ayahmu!" ucap Niko mengenalkan diri. "Kenapa kamu bisa terkunci disini? siapa yang melakukan itu?" tanya Niko bertubi-tubi. Keyara hanya menggeleng. Ia mengusap air matanya. "Aku ingin pulang," ucap Ara lirih. "Ayo kuantar!" Keyara mengagguk, mengikuti Niko dari belakang. Ia sudah tak peduli dengan pesta itu. Bahkan orang tuanya juga tak mencarinya. Keyara baru ingat, kalau ia membawa ponsel. Buru-buru ia melihat ponselnya. Tidak ada panggilan dari ayah bundanya. Hanya ada panggilan tak terjawab dari Cika dan Lala. Membuka aplikasi i********:, Keyara di kejutkan dengan postingan akun perusahaan Gerald. Tentang Gerald yang merangkul pinggang wanita sexy. Siapa lagi wanita itu, tebak Keyara. Dadanya sakit. Ia di kunci sendirian di gudang. Dan Gerald mesra-mesaraan dengan cewek lain. Bahkan Vidio mesrah Gerald dan wanita itu sedang berdansa pun di unggah di sosmed. Bruk!! "Akhhh!" ringis Keyara setelah merasa keningnya menabrak sesuatu yang keras. Niko terkekeh geli. "Makanya, kalau jalan lihat-lihat. Mana aku pegang ponselnya," Niko menyaut ponsel Keyara. Keyara hanya menurut. Punggung Niko keras banget, ia jadi membayangkan bagaimana punggung Gerald. Keyara menggelengkan kepalanya. Ia harus marah sama Gerald. Gerald sudah tak berperasaan saat meninggalkannya sendirian. Tanpa sepengetahuan Keyara, Niko diam diam menyimpan nomer hpnya di hp Keyara. Ia juga tak lupa mendiall nomernya sendiri, agar nanti ia bisa menyimpan nomer Keyara. "Kita lewat belakang aja ya, kak!" ajak Keyara. Niko berfikir sejenak sebelum mengiyakan. "Mari masuk tuan putri!" Niko menyilahkan Keyara masuk ke dalam mobil sportnya. Keyara merasa tersanjung sebelum akhirnya masuk juga. "Aku mau jalan-jalan dulu, nanti kalau pulang ke rumah, pasti ayah juga belum datang." celetuk Keyara. Niko menilai, Keyara gadis pemberani. Baru kenal sudah berani mengajaknya jalan. Niko menyungingkan seringaiannya. Sudah lama dia diam-diam tertarik dengan gadis itu. Sekarang, seolah dia sedang mendapat lampu hijau. Saat pesta usai, Regan celingak-celinguk mencari putri kesayangannya. Dari awal sampai akhir acara, putrinya tak terlihat sama sekali. "Cari apa sih mas?" tanya Mika yang bingung melihat suaminya. "Cari Keyara bun, kok dari tadi aku tidak melihat." jawab Regan gelisah. Andai disini ada Kris, sudah pasti Kris akan menjaga Keyara. Gerald yang ingat akan Keyara pun, langsung bergegas menuju gudang Teriakan wanita sexy yang tadi bersamanya, tak ia hiraukan. Gerald tercengang melihat pintu gudang sudah terbuka lebar. Ia mencari cari Keyara, barang kali gadis itu belum jauh. Regan sudah panik mencari putrinya di bantu oleh Keenan dan Mika. Gerald menghampiri Cika, menanyakan apa Keyara ada bersama gadis itu. Tapi, Cika malah menangis histeris. Dari pagi ia mengaku tak melihat Keyara. "Kamu bilang sama om Regan. Kalau Keyara bersamamu. Aku akan mencarinya." ucap Gerald yang membuat Cika bingung. "Udah, bilang aja sama kamu. Kamu gak mau kan om Regan khawatir? cepat telfon!" Cika mengangguk. Ia segera menghubungi Regan. Mengatakan kalau Keyara baik-baik saja. Kini Gerald yang tampak tak baik-baik saja. Setelah melacak CCTV di gudang. Tangan Gerald mengepal erat. Ia melihat Niko yang membantu Keyara keluar dari gudang. Gerald juga mendengar, Keyara meminta Niko untuk jalan-jalan. Rahang Gerald mengetat. Gedung itu memang di beri alat peretas suara. Memudahkan kejahatan terdeteksi. d**a Gerald bergemuruh. Ia tidak suka Keyara bersikap manja pada pria lain. Ia berniat menyembunyikan Keyara, tapi malah seperti ini jadinya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD