BAB 36

1396 Words
Satu bulan telah berlalu, namun tidak ada tanda-tanda virus ini akan berhenti merebak. Bahkan sempat dikabarkan bahwa penularannya semakin cepat dan berbahaya. Tidak perlu lagi dalam bentukp serangan fisik, melainkan gejala flu dan batuk yang tak kunjung sembuh itu juga termasuk pada gejala awal penyebaran virus.   Seluruh professor dan ahli vaksin teurs bekerja keras untuk menghadapi virus zombie ini. Namun hasil yang didapat belum benar-benar bisa memusnahkan atau bahkan memperlambat proses penyebaran virus apabila korban sempat mendapatkan perawatan.   Keinginan dunia untuk mencari keberadaan Dr. Cha semakin mencuat. Bahkan banyak Negara yang menawarkan imbalan jutaan dollar amerika jika bisa menangkap ataupun mendapatkan vaksin yang setara bisa menyembuhkan virus tersebut. Tapi nyatanya, tetap belum membuahkan hasil.   Masalah virus memang menjadi pokok utama seluruh dunia saat ini, tak terkecuali Negara N ini. hanya saja, sejak awal kemunculan virus, muncul lagi masalah baru yang tak kalah merepotkan dan membahayakan. Yaitu, kemunculan vampire yang hendak menyerang manusia murni.   Tim kuat terus dikerahkan untuk mencari keberadaan Dr. Cha. Tak terkecuali tim satgas 1808 yang dibentuk oleh pemerintah. Tim yan g dibentuk langsung oleh presiden itupun terus melakukan pelatihan yang seimbang untuk bisa menghadapi dua serangan yang tengah terjadi di dunia ini, yaitu zombie dan yang terbaru adalah vampire.   Kemunculan makhluk yang dianggap mitos ini cukup mengejutkan dunia. Meski mereka masih menyerang dengan cara sembunyi –sembunyi, nyatanya mereka menjadi ancaman tersendiri bagi pemerintah. Bahkan di Negara lain yang memiliki tingkat popularitas vampire masih menjadi kepercayaan dan perbincangan dikhalayak ramai.   “Bagaimana? Apa kita mulai bergerak sekarang?” tanya seorang wanita berambut perak yang masih setia duduk manis di kursi kerja milik wanita berambut pendek hitam legam di ujung jendela kaca.   Karena merasa tak ditanggapi, wanita berambut perak itupun ikut berdiri mengamati apa yang dilihat oleh wanita tersebut.   “Sebagian klan lain malah terang-terangan untuk berperang. Bagaimana rencana kita nanti? Tentu itu jadi pengurangan penilaian dari beliau nantinya –“   “Kau tenang saja Kim Hyu. Kepura-puraan masih menjadi senjata kita. Biarkan para klan bodoh itu mengikuti jalan mereka. Kita bisa mengambil kesempatan bagus itu nantinya.”   Wanita bernama Kim Hyu itu lantas berpikir sejenak. Setelah puas mengigiti kuku jarinya sendiri, ia kemudian menganggukkan kepalanya untuk menanggapi ucapan wanita berambut pirang tersebut.   Tak butuh waktu lama baginya, gadis berambut perak tersebut langsung menghilang menjadi balon-balon air. Kekuatan khususnya ternyata memilki efek yang berbeda dan unik. Balon-balon air itu kemudian pecah menjadi butiran-butiran kecil dan mengembun, meninggalkan ruangan kerja yang dibiarkan temaram.   Setelahnya, wanita berambut perak itu terbang mengikuti angin yang membawanya ke suatu tempat yang jauh dan juga berlorong. Sesampainya di sana, ternyata ada beberapa orang yang telah menunggu kedatangannya. Mereka terdiri dari dua pria tinggi jangkung, sedangkan yang lainnya adalah seorang wanita berambut pirang.   Seperti seorang ratu yang disanjung, wanita tersebut mendapatkan tundukan hormat dari ketiganya. Setelahnya, mereka memulai perbincangan yang serius.   “Malam ini adalah misi kita.”   “Secepat itu? Baguslah –“   “Aku tidak mau ada kegagalan sedikitpun. Lakukan apa yang sudah kita rencanakan,” perintah wanita berambut pirang itu lagi. Ketiganya mengangguk serempak tanpa bertanya ataupun menanggapi rencana mereka tersebut.   Tak sampai sepuluh menit pertemuan mereka, ke empatnya langsung pergi meninggalkan tempat rapat dadakan mereka itu. Sesuai mata angin, mereka berpencar satu sama lain untuk menjalankan misi.   Misi yang pertama untuk pria jangkung dengan seorang wanita bearmbut pirang di sebelahnya, mereka berdua bertugas memancing pertikaian dengan salah satu klan yang mereka jegat di perjalanan. Klan yang bermaksud mendatangi markas pemerintahan itu langsung dihadang oleh keduanya hingga memunculkan perdebatan dan pertarungan sengit.   “Kalian tidak perlu ikut campur!”   Pria bertatto wings tersebut menyeringai. Dengan wajah menyebalkannya, ia mengeluarkan senjata pamungkasnya berupa belati seolah bersiap untuk bergerak aktif mala mini.   “Kalau tidak ikut campur, bukan klan Hugo namanya,” seringainya. Mengejek ketiga pria berbadan besar itu.   Skip di tempat lain, pria berambut keriting tengah berdiri seorang diri di tengah jalan. Sampai rombongan mobil pengawal presiden, muncul di tempat yang sudah pria itu rencanakan.   Para personil keamanan tentu terkejut dengan kemunculan pria tersebut. Mereka lantas membuat barisan blockade dengan jumlah yang terbatas. Kekhawatiran muncul saat presiden menyadari situasinya. Ketika sang supir berencana untuk putar arah, supir mereka malah bertindak sembrono dengan mengendarai mobil tersebut mengarah ke pria misterius yang menghadang perjalanan mereka.   Tentu saja, akibat dari perlakuannya itu beberapa personil pengamanan presiden mendapatkan luka cukup serius karena tertabrak. Dan ketika sang supir berhasil menabrak pria misterius tersebut, sang supir lantas menyeringai sambil bersiap mengarahkan senjata apinya untuk menembak sang presiden.   Keadaan semakin gaduh dan presiden hanya bisa pasrah menerima keadaan.   “Siapa kau!” tanya presiden mencoba untuk tetap tenang meskipun pistol yang mengarah kepadanya sudah cukup untuk membuatnya mati seketika mengenai isi kepalanya.   “Aku? Kau pasti tahu jika aku menyeringai seperti ini.”   Supir tersebut lantas menyeringai demi menampilkan dua taring kebanggaanya. Presiden langsung shock dan hanya bisa duduk bersandar di kursi penumpangnya.   “Ka..kau vampire –“   Suara tembakan menggema. Bahkan suara tersebut begitu dekat dirasa oleh presiden. Dan benar saja, prosesi penembakan tersebut terjadi di depan matanya. Bukan..bukan dirinya yang ditembak saat itu, namun vampire itulah yang ternyata tertembak tepat di kepalanya.   Meski mengenai area cukup fatal, nyatanya vampire yang membajak mobil presiden tersebut malah bangkit dan keluar dari mobil untuk membalas apa yang sudah ia dapatkan. Sehingga, baku tembak pun tak terelakkan.   Pak presiden yang tak tahu apa alasan penembakan inipun memilih berlindung untuk menghindari peluru nyasar yang mereka tembakkan. Tampak pertarungan sengit berlangsung di sana. Dan pak presiden tak menyangka pula bahwa vampire yang mengancamnya itu ternyata sangat kuat.   Semua tembakan seolah tak berarti buatnya. Begitu pula dengan lawannya.   “Kenapa menghalangiku!” teriak pria tersebut frustasi sambil mengisi selongsongnya lagi.   “Seharusnya kau tidak sebodoh ini membajak presiden. Kau hanya akan menerima kematianmu yang sia-sia itu,”tukas pemuda berambut keriting tersebut sembari melirik ke arah mobil presiden yang kini tengah berdiri pemimpin kelompoknya yaitu gadis berambut perak yang bernama Tania itu.   “Apa kau bilang!!” teriak pria tersebut yang langsung menyerang pemuda tersebut.   Keadaan benar-benar kacau. Jalanan malam itu dipenuhi dengan suara tembakan dan juga perkelahian. Tania yang sedang menjalankan aksinya itupun segera mendekati presiden yang tengah shock dan ketakutan itu. Tentu saja dengan peran Tania yang memiliki paras yang cantik itu, tak memunculkan kecurigaan oleh presiden sama sekali saat ia mengulurkan tangan untuk diselamatkan.   “Pak presiden terluka? Apa bapak baik-baik saja?” tanya Tania yang berpura-pura simpati.   Presiden lantas keluar dari mobil dan menyaksikan semua kekacauan itu.   “Kau siapa?”   Sosok Tania yang tiba-tiba muncul tentu saja membuat tanda tanya pada presiden. Dan presiden tentu saja tidak sebodoh itu untuk tidak mawas diri. Tania lantas mengangkat kedua tangannya lantas menjelaskan semuanya. Namun sebelum itu, Tania memperingatkan presiden juga, bahwa vampire yang hampir mencelakakan mereka ternyata telah tewas di tempat. Presiden tercengang melihat bahwa tampak sangat mudah bagi pemuda keriting itu menyelesaikan pertarungannya.   “Dia rekanmu, kan?”   “Seperti yang bapak perkirakan. Kami memang seorang vampire,” seringai Tania seolah tak memiliki beban apapun untuk menyampaikannya.   Presiden tentu saja seperti mendapat serangan jantung mendengar hal tersebut. Ia lantas mencoba membuat jarak. Tapi sayangnya ia sudah kalah untuk bisa kabur dari situasi sialnya mala mini.   “Apa mau kalian?”   “Tenang pak. Kami datang untuk menyelamatkanmu,” ucap Tania terdengar meyakinkan. Tapi presiden negeri  N itu jelas tak langsung mempercayainya begitu saja.   “Ini adalah sebuah rencana yang matang. Aku yakin itu,” tuduh presiden yang sebenarnya nyaris membuat Tania tertawa karena tuduhan tersebut memanglah benar. Tapi ia harus menutupi hal tersebut. Jika tidak, rencananya akan sia-sia.   “Bapak bisa berasumsi seperti itu sepuasnya. Karena aku tahu, kami hanya dipandang sebagai makhluk yang membahayakan bagi manusia, benar kan?”   Ucapan Tania itu sukses membuat presiden bungkam. Tak lama, para personil kepresidenan mulai berdatangan. Mereka lantas mengacungkan senjata ke arah Tania dan rekannya yang langsung mendapatkan tanda menyerah dengan mudah. Keadaan itu cukup membingungkan presiden. Tap bagi Tania, dia sudah berhasil menguasai situasi. “Tunggu! Turunkan senjata kalian,” perintah sang presiden yang terkejut melihat keduanya menyerah. Sebuah pemandangan tak biasa dibalik rumor tentang mereka yang dikenal berbahaya dan sadis terhadap manusia.   “Senjata ini tidak akan membuat mereka mati. Ikat saja dan bawa mereka untuk diinterogasi. Aku ingin tahu apa tujuan mereka,” titah sang presiden yang langsung dilaksanakan oleh beberapa ajudannya itu.   Tentu saja semua sesuai rencana bagi Tania. Ia kini tinggal memainkan perannya yang lain sebagai tawanan untuk bisa meyakinkan presiden. . . bersambung
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD