25. Mulai manja

2183 Words

"Maksud kamu apa?"  "Maaf, Tuan. Sepertinya hanya anda yang bisa menghentikan semuanya." "Tidak ada cara lain?" Laki - laki itu memijat pelipisnya pelan.  "Sejauh ini tidak ada, Tuan, saya selalu memataunya."  "Oke! Terimakasih infonya, Pak. Kembalilah bekerja,"  "Baik, Tuan."  Sambungan telepon tersebut ia putuskan sepihak. Ia menghempaskan tubuhnya ke kursi singgasananya. "Siapa yang berani bocorin?!" Kemudian, tangannya cekatan mengetik sebuah pesan singkat pada sang pujaan hatinya.  Me Jangan terlalu dipikirkan, Sayang. Aku segera pulang :* Setelahnya ia pun pergi meninggalkan ruangan tersebut. Ada ruang kosong yang tiba-tiba berdenyut nyeri, tersiksa jika semakin lama tak bertemu dengan dia. Tak terasa semakin lama ia mencoba menampik perasaannya, semakin besar pula perasaan

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD