Raka POV! Hari ini aku terbang ke Samarinda, berat rasanya meninggalkan dia sendirian. Tapi mau bagaimana lagi, tidak bisa di wakilkan. Aku menitipkan Adira, istriku, pada Mama Tania, Mama tiriku. Yang kutau baru saja pindah dari Bandung, masa bodoh dia mau kemana. Entahlah rasanya aku belum bisa menerima dia menggantikan posisi Bunda, aku jarang sekali bertemu dengannya. Telpon saja tidak pernah. Katakanlah aku cuek, atau mungkin tidak peduli. Namun, sebenarnya aku masih memantau Mama Tania dari jauh. Aku kasihan melihat beliau ditinggal Papa sendirian di rumah. Berminggu - minggu, kadang juga berbulan - bulan baru pulang. Setelah Papa memutuskan menikah lagi, aku juga memutuskan untuk tinggal sendiri di apartemen milik Bunda. Lebih tepatnya peninggalan Bunda saat masih kuliah dulu. C