Bab 19

1138 Words

Rania tersenyum saat menjemur dalaman suaminya, dia memang pernah sih tidur dengan suaminya saat malam pertama itu meskipun setelah Hamka tak pernah lagi menyentuhnya tapi Rania aku kalau suaminya cukup macho. Mengingat itu membuat pipi Rania memerah, apa dia akan merasakan hal seperti itu lagi. Rania masih saja tersenyum, mungkin kalau orang melihat dia akan di katakan gila. Tentu saja siapa sih yang tak ingin hubungan suami istri yang semakin membaik dan berkembang, bahkan Rania membayangkan memiliki anak dari suaminya itu meskipun bertegur sapa saja tak pernah. Rania yang dulu selalu bisa membuat laki-laki bertekuk lutut padanya kini benar-benar tak berguna pada Hamka. Melihat jam sudah semakin berputar saja, Rania pun mulai menyiapkan bahan-bahan yang akan di masaknya . Dengan se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD