When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Hebatnya Shera itu adalah ketika dia tetap bisa profesional meski moodnya sendiri sedang berantakan. Menghadapi rekan bisnis dari pihak Damayu grup saat meeting disana menggantikan tugas Liam, dia tampak tenang dan fokus dengan inti bahasan. Bohong kalau dia tidak kecewa dengan sikap Liam yang tidak peka dan terkesan plin plan. Hanya saja karena sejak awal Shera tidak pernah berharap banyak dan juga tidak terlalu menganggap serius sikap manis Liam, jadi semua kejadian tadi justru membuatnya makin yakin untuk tidak bermain hati dengan iparnya itu. Menjauh itu harus, karena itu kedepannya dia juga sudah punya gambaran sendiri bagaimana harus bersikap. Salah satunya adalah untuk tidak ikut tinggal di rumah baru mereka nantinya. Sudah saatnya untuk mulai menghadapi sifat Liam yang selalu domi