Samudra POV Aku tidak bisa menghubunginya. Aku tidak tahu kenapa Naya malah tidak mengangkat ponselku. Aku jadi cemas dan ingin sekali datang ke panti asuhan. Dan di sini lah aku berada. Ini sudah pukul tujuh malam. Udara lumayan sejuk, meski di jalan para pengendara masih saja tetap ramai. Panti asuhan ini memang berada di pinggir jalan. Aku sampai di gerbang dan saat ini meminta satpam untuk membuka kan gerbang. "Pak Sam?" satpam sudah tahu kalau aku memang sering ke sini. "Eh, mbak naya ada?" tanyaku. "Mbak naya yah? kalau enggak salah beliau keluar bersama Pak Furqon, tadi pukul empat. " Naya pergi sama Furqon? Mendadak hatiku lemas sekali. Apakah itu artinya Naya akan rujuk dengan Furqon? Padahal aku sudah berusaha sejauh ini. Apakah Naya memang masih tetap mencintai Furqon?