Naya POV. Kerja dengan hatiku yang enggak tenang malah membuat semuanya menjadi salah. Dari mulai laporan dan juga keuangan perusahaan. Beruntung aku mengeceknya sendiri, sehingga aku kembali merevisi ulang. "Istirahat kita makan bersama?" Tuan samudra masuk ke ruanganku. Aku menoleh dan memberikan senyum tipis. "Mmm begini, pak. Kerjaan ku banyak sekali. Istirahat nanti, aku akan mengerjakan tugas yang salah pengetikan. Kalau tidak, pak Furqon mungkin akan marah." Ku lihat Samudra menghela napas dalam. "Mmm ... aku gagal lagi. Kalau begitu, bagaimana kalau kita makan berdua di ruangan mu saja?" Lalu bagaimana aku bisa menolaknya. "Mmm ... aku mungkin akan terganggu. Aku akan makan cepat, hanya lima menit saja. Lalu aku akan mengerjakan tugas ku lagi." "Susah sekali ingin punya paca