"Mau bertemu sama tante naya." rengekan Akbar terdengar menyayat hati Arjuna. Putra laki lakinya itu sepertinya tengah merindukan Naya. Diraihnya putranya itu dengan lembut. "Akbar tidak boleh bertemu lagi dengan tante, naya ya." bujuknya. "Kenapa pah? akbar mau maen dan makan es krim sama tante naya. Akbar juga mau main tembak tembakan yang kaya waktu itu." Akbar mulai menangis dan merengek. Membuat hati Arjuna merasa sedih. Jangankan akbar yang kecil yang perasaannya memang lebih peka dan masih murni. Dirinya pun sejujurnya merasakan hal yang sama. Menikahnya Naya dengan Samudra meningalkan rasa sesak di dadanya. Namun tetap saja Arjuna tidak boleh menghalangi kebahagiaan perempuan itu. Naya harus bahagia dengan siapapun yang diinginkan nya. "Mmm ... bagaimana kalau akbar bermai