"Aku kemarin hampir masuk ke resto. Tapi aku meihat kamu dan kedua petinggi kita berada di sana. Jadinya aku enggak masuk." Pak Agam masuk ke ruangan dan langsung bicara padaku. Kursi Pak agam yang berada di tengah tengah kami, memang tidak membuatnya merasa seolah ia adalah atasan yang harus di hormati setiap saat. Pak Agam ini malah lebih suka berbaur dengan kami. Dan malahan di sini sepertinya tidak ada batasan antara bersikap ke pada pak Agam atau pun pada yang lainnya. AKu menoleh dan menemukan beliau duduk di kursi kosong miliknya Intan yang memang kubikelnya dekat dengan ku. Gadis itu sepertinya memang belum datang. Pak Agam menariknya dan memakainya tepat di sampingku. "Oh, pak sam dan pak Arjuna?" tanya ku padanya. Beliau mengangguk. "Kalian sepertinya memiliki kemistri ya