22. Cerita selanjutnya

2047 Words

"Kok lo bisa-bisanya masih kelas sih, Nad? Bukannya piketnya udah dari tadi? Untung aja, penjaga sekolah belum pulang!" Kevand yang terlalu khawatir dengan keadaan Nada itu bahkan langsung mencecarnya tanpa melihat dahulu bagaimana wajah panik sang sahabat. "Jangan nanya dulu, bisa?" Nada kembali meminum air mineral yang diberikan oleh Kevand. Hari sudah mulai gelap. Tetapi, mereka berdua masih duduk di lapangan basket. Orang tua mereka tahunya mereka tengah les. Jadi, tak masalah kalau pulang agak malam. "Sumpah, Nad. Lo dengerin gue nggak sih buat cepet-cepet ke tempat les? Untung, dari awal gue udah minta ganti jadwal." "Ya gue mana tau kalo yang tadi itu bakal kejadian." "Mana coba liat yang bikin lo sampe nggak sadar kalo udah sore dan berakhir dikunciin?" "Padahal tadi lo bant

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD