Nada berulang kali mengatur napasnya saat mulai memasuki lingkungan sekolah. Karena hari ini Kevand mulai menjalani hukumannya, Nada harus berangkat diantar oleh sang ayah. Ia harus siap dengan berbagai kemungkinan. Misalnya, orang-orang akan membicarakannya karena masalah kemarin. Rasanya, Nada juga ingin membolos saja hari ini. Tetapi, bukankah itu hanya akan membuat masalah semakin rumit? Jantungnya berdegup semakin kencang begitu kakinya melangkah menuju ke dalam kelasnya. Matanya terpejam erat sebelum ia benar-benar berjalan menuju tempat duduknya. Ia yang datang tidak terlalu pagi itu mebuat suasana kelas sudah cukup ramai dengan sebagian siswa sudah berada di sana. "Yuk, Nada bisa, yuk!" Nada terus merapalkan penyemangat dalam hatinya. Dengan perasaan yang kurang nyaman, Nada me