Nada masih menatap gelang pemberian Iel sejak dua puluh menit yang lalu. Gadis itu benar-benar tidak melakukan apapun selain menatap benda yang melingkar di pergelangan tangan kanannya. Senyumnya juga tak lepas dari bibirnya sejak ia sampai di rumah. "Oh astaga!" Di menit ke dua puluh lima, Nada baru mengingat apakah gerbang rumahnya sudah di kunci atau tidak. Ibu dan ayahnya mengabari kalau mereka akan pulang larut dan Nada harus mengunci seluruh pintu rumahnya. Tetapi, karena terlalu senang, Nada sampai melupakan hal penting itu. Ia segera berlari ke bawah untuk memastikan kalau dirinya tidak lupa. "Hah! Untung aja." Nada membuang napasnya lega setelah melihat gerbang rumahnya sudah terkunci. Nada berjalan gontai ke dalam rumahnya. Ia baru ingat kalau sekarang ia di rumah sendiri. Cu